Daya Beli Lemah, Gaikindo Usulkan Insentif seperti saat Pandemi Covid-19

Daya Beli Lemah, Gaikindo Usulkan Insentif seperti saat Pandemi Covid-19

Otomotif | okezone | Jum'at, 12 Desember 2025 - 18:06
share

JAKARTA - Penjualan mobil di Indonesia saat ini terus menunjukkan penurunan karena daya beli yang melemah. Bahkan, target penjualan sebesar 850.000 unit telah direvisi menjadi 780.000 unit.

1. Insentif seperti Pandemi Covid-19

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Putu Juli Ardika, mengatakan stimulus pemerintah sangat diperlukan. Menurutnya, kebijakan seperti saat pandemi Covid-19 dapat diterapkan demi mendorong daya beli masyarakat.

"Memang dalam kondisi yang sekarang ini, pembelian belum begitu bagus. Kalau dikasih insentif, paling tidak seperti waktu Covid-19, jadi harga mobil lebih affordable sehingga bisa mendorong volume kendaraan," ujar Putu di Tangerang, dikutip pada Jumat (12/12/2025). 

Sebagai informasi, pada awal 2022, pemerintah menerapkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) sebagai bagian dari program pemulihan industri otomotif. Itu terbukti mendorong penjualan mobil hingga menembus lebih dari 1 juta unit pada 2022.

Putu menyampaikan industri otomotif menjadi salah satu penggerak roda perekonomian di Indonesia. Itu karena ada banyak industri lain yang bergerak dengan mengikuti permintaan pasar.

"Kalau volume penjualan makin besar, nanti yang lain ikut bergerak. Kita harus menjaga kesempatan kerja, menjaga ekspor kita, dan menjaga ekosistem otomotif ini bisa dipertahankan," tuturnya.

 

Salah satu upaya Gaikindo untuk mendorong penjualan mobil adalah dengan menggelar pameran. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief menilai ini bukan menandakan industri otomotif sedang baik-baik saja, melainkan upaya dari para produsen demi menggaet konsumen.

"Banyaknya pameran otomotif di berbagai tempat Indonesia juga bukan ukuran industri otomotif sedang kuat. Sebaliknya, banyak pameran otomotif adalah upaya dan perjuangan industri untuk tetap mempertahankan demand di tengah anjloknya penjualan domestik sekaligus melindungi pekerjanya dari PHK," ucap Febri, terpisah.
 

Topik Menarik