Harga Mobil Listrik Diprediksi Turun Tahun Depan
JAKARTA, iNews.id - Harga menjadi kendala penyerapan mobil listrik berjalan lambat saat ini. Nilainya bisa dua sampai tiga kali lipat dibandingkan mobil bensin sekelasnya. Biaya produksi dalam pembuatan baterai yang tinggi menjadi salah satu penyebab.
Saat ini sejumlah produsen mobil listrik mulai melakukan kolaborasi dalam memproduksi baterai. Hal ini dilakukan untuk memangkas biaya operasional dan membuat harga mobil listrik semakin terjangkau.
Menteri Transportasi dan Jalan Raya India Nitin Gadkari memprediksi harga mobil listrik setara dengan mobil bensin sekelasnya tahun depan. Bahkan, dia mengatakan akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
"Ketika saya meresmikan peluncuran mobil listrik, biaya baterai bisa mencapai 150 dolar AS (Rp2,4 juta) per kWh. Sekarang hanya 55-65 dolar AS per kWh. Saya rasa dalam empat sampai enam bulan ke depan, motor listrik, mobil listrik, dan bus listrik akan memiliki harga yang sama dengan kendaraan bensin," kata Gadkari seperti dilansir dari India Times.
Gadkari menuturkan bahwa ia menyampaikan kepada para pengembang traktor dan industri pertanian agar menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi beban impor.
Diungkapkan Gadkari, India harus menggelontorkan 22 lakh crore rupee atau sekitar Rp4,2 triliun per tahun untuk mengimpor bahan bakar minyak (BBM). Kendaraan tanpa bahan bakar diyakini bakal menjadi solusi dalam menghemat anggaran.
"Dalam lima tahun ke depan, target kami adalah menjadikan industri otomotif India nomor satu di pasar dunia. Ketika saya menjabat sebagai Menteri Perhubungan, industri otomotif India mencapai Rs 14 lakh crore. Kini, industri otomotif India sudah mencapai Rs 22 lakh crore," ujarnya.




