Pentingnya Spooring dan Balancing Mobil, Abai Bisa Jadi Penyebab Kecelakaan
JAKARTA, iNews.id - Pemilik mobil kerap melewatkan perawatan pada ban mobil, terutama untuk spooring dan balancing. Padahal, itu sangat penting yang dapat menentukan kenyamanan dan keamanan mobil saat berkendara.
Sebagai informasi, spooring atau alignment roda bertujuan untuk memastikan bahwa posisi roda kendaraan berada dalam sudut yang benar sesuai dengan spesifikasi pabrik. Ini dilakukan agar roda kendaraan sejajar satu sama lain dan tidak terjadi ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen kaki-kaki lainnya.
Sementara balancing adalah proses menyeimbangkan bobot roda, dengan menempatkan beban pemberat di titik tertentu. Tujuannya supaya putaran roda lebih stabil dan menghindari getaran saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.
Melakukan spooring dan balancing idealnya setiap 10.000-20.000 km atau 6 bulan sekali tergantung kondisi jalan dan pemakaian. Lebih baik lagi, hal tersebut dilakukan setelah menghantam lubang yang cukup besar.
Jika sering mengabaikan spooring dan balancing roda, beberapa masalah dapat muncul yang mengancam keselamatan Anda dan kinerja kendaraan. Berikut ini adalah beberapa risiko yang bisa dihadapi seperti dibagikan Suzuki:
1. Kendaraan Mencenderung Menarik ke Satu Arah
Salah satu tanda paling jelas jika spooring kendaraan Anda sudah tidak sesuai adalah mobil yang cenderung menarik ke satu arah saat dikendarai. Jika roda depan tidak sejajar dengan benar, kendaraan akan lebih sulit dikendalikan dan dapat berbahaya, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Hal ini bisa mengakibatkan kelelahan pada pengemudi karena mereka harus terus-menerus mengoreksi arah kendaraan. Selain itu, ketidakseimbangan pada roda juga memengaruhi kestabilan kendaraan. Sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Ban Cepat Aus dan Tidak Merata
Roda dengan sudut tidak tepat menyebabkan tekanan pada ban tidak merata. Akibatnya, ban akan mengalami keausan di titik tertentu, bahkan bisa botak sebelah meskipun usia pemakaian belum lama. Ban yang aus juga dapat memperpendek umur pakai ban tersebut. Sehingga Anda harus mengganti ban lebih sering, yang tentunya akan menambah biaya perawatan kendaraan.
3. Getaran pada Setir dan Kabin
Jika proses balancing roda tidak dilakukan dengan baik, Anda mungkin akan merasakan getaran yang tidak nyaman di setir atau kendaraan saat berkendara. Khususnya jika Anda mengemudi dalam kecepatan 60km/jam ke atas. Getaran ini bisa terjadi ketika roda tidak seimbang, yang mengarah pada keausan lebih cepat pada komponen kendaraan lainnya, seperti sistem kemudi dan suspensi.
4. Boros Konsumsi Bahan Bakar
Ketidakseimbangan roda dan sudut yang tidak tepat menimbulkan hambatan tambahan pada laju mobil. Mesin harus bekerja lebih keras untuk menjaga laju kendaraan. Sehingga konsumsi bahan bakar meningkat secara signifikan.
5. Pengendalian Sulit dan Handling Buruk
Mobil yang roda-rodanya tidak selaras cenderung “menarik” ke satu sisi, sehingga sulit dikendalikan. Handling menjadi tidak responsif, setir terasa berat atau membalik sendiri, bahkan mobil terasa oleng saat menikung.
6. Kerusakan pada Sistem Suspensi dan Komponen Kaki-Kaki
Kaki-kaki mobil seperti suspensi, bearing, tie rod, dan ball joint akan menerima beban kerja ekstra ketika roda tidak seimbang atau sudutnya tidak sejajar. Hal ini mempercepat keausan dan memperpendek usia pakai komponen tersebut. Ujung-ujungnya biaya perbaikan jadi membengkak.
7. Penurunan Kinerja Kendaraan Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan, baik spooring maupun balancing berfungsi untuk memastikan kendaraan Anda berfungsi dengan baik. Ketika kedua proses ini diabaikan, kinerja kendaraan akan menurun, yang dapat mempengaruhi aspek lain, seperti kemampuan manuver, pengereman, dan kenyamanan berkendara.
8. Risiko Kecelakaan Lebih Tinggi
Efek paling berbahaya dari jarang spooring balancing adalah meningkatnya risiko kecelakaan. Mobil bisa tidak terkendali dalam situasi darurat, cengkeraman ban terhadap jalan menurun, dan pengereman bisa tidak optimal. Terutama di jalan basah, licin, atau saat manuver mendadak.

