Perkuat Sistem Logistik, Toyota Akan Kembangkan Teknologi AI dan Sistem GPS

Perkuat Sistem Logistik, Toyota Akan Kembangkan Teknologi AI dan Sistem GPS

Otomotif | inews | Sabtu, 21 Juni 2025 - 22:43
share

JAKARTA, iNews.id - Indonesia berusaha memperkuat konektivitas logistik dengan mempercepat transformasi digital, dan meningkatkan efisiensi sistem transportasi di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, Toyota Indonesia menyadari pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kompetitif dalam menghadapi dinamika industri.

Ini termasuk revolusi Industri 4.0 dan tantangan dekarbonisasi menuju Net Zero Emission. Penguasaan teknologi dan keterampilan tinggi menjadi kunci untuk memperkuat daya saing di era transformasi digital.

Sejalan dengan upaya pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs), PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendorong terciptanya masa depan lebih hijau dan efisien. Komitmen tersebut diwujudkan melalui Logistics Skill Contest, sebagai bagian dari kontribusi terhadap rantai pasok logistik berkelanjutan.

Event ini menekankan aspek keselamatan, efisiensi operasional, dan dukungan terhadap target netralitas karbon melalui konsep Green Logistics. TMMIN Logistic Skill Contest tahun telah memasuki penyelenggaraan ke-14. Mengusung semangat “Level Up Vendor to Achieve Asia Pacific Standard and Share Toyota Contribution to The Nation”.

"Logistik memegang peranan penting terhadap kelancaran supply chain (rantai pasok), dan di tengah tingkat persaingan produsen otomotif nasional saat ini yang semakin ketat, logistik berperan besar meningkatkan competitiveness (daya saing) dalam segala aspek, yaitu Safety, Quality, Delivery, dan Cost," ujar Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, dalam keterangan persnya, Sabtu (21/6/2025).

Dia berharap manajemen vendor dapat terus meningkatkan aktivitas Green Logistics yang saat ini sudah mulai dijalankan, seperti Eco Driving Management, Eco Driving Behaviour, dan Truck Preventive Management.

“Aktivitas tersebut tidak hanya menurunkan emisi CO2, tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan, yang secara keseluruhan mendukung peningkatan daya saing perusahaan,” kata Nandi.

TMMIN Logistic Skill Contest 2025 diikuti 31 mitra logistik TMMIN yang berperan penting dalam menjalankan operasional harian, termasuk pengelolaan dan pengiriman barang. Saat ini, total operasional perjalanan di TMMIN mencapai 1.195 trip per hari, terdiri atas 1.066 trip oleh sembilan Logistic Partner- Milkrun (LP), 83 trip oleh 14 Trucking Company-Container (TC), dan 28 trip oleh 5 Car Carrier (CC).

Tahun ini, 1.155 peserta dari 30 perusahaan turut berpartisipasi dalam ajang TMMIN Logistic Skill Contest 2025. Kategori yang diperlombakan dalam Individual Skill Appreciation mencakup Forklift Contest, Driving Contest, Container Yard Operation Contest, Master Trainer Contest, Manager Kaizen Contest dan Best Operation Management.

Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menegaskan pihaknya senantiasa berupaya memastikan sistem operasional yang efisien dan aman dalam setiap distribusinya, dengan menekankan pentingnya peran SDM dalam aspek keselamatan.

Mengingat risiko kecelakaan dalam proses distribusi atau logistik dapat menghambat proses produksi dan merugikan banyak pihak, peningkatan kompetensi SDM menjadi faktor utama untuk mengurangi risiko serta memperkuat rantai pasok industri di Indonesia.

“TMMIN Logistic Skill Contest menjadi sarana untuk memperkuat kemampuan seluruh pelaku logistik dalam menghadapi tantangan sektor otomotif dan logistik. Faktor keselqmatan berkendara dan pengoperasian equipment logistic yang aman adalah kunci yang berpengaruh langsung pada kelancaran produksi dan kepuasan pelanggan,” ujar Bob Azam.

Selain peningkatan kecakapan pengemudi dalam berkendara secara aman, saat ini operasional logistik TMMIN telah mengimplementasikan sistem aplikasi digital yang diinisiasi untuk memantau dan mencegah kecelakaan. Sistem ini bekerja untuk memantau kondisi kesehatan baik fisik maupun psikis pengemudi secara realtime guna menentukan kelayakan pengemudi untuk menjalankan tugas.

TMMIN juga akan terus melakukan ekspansi sistem dengan menambahkan fitur-fitur berbasis Artificial Intelegence (AI) yang mampu mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kurangnya fokus saat mengemudi. Selain itu, sistem pemantauan perilaku berkendara berbasis Global Positioning System (GPS) juga akan diterapkan untuk mendukung praktik eco-driving, sekaligus melacak jejak karbon yang dihasilkan dari setiap perjalanan.

Bob Azam berharap para mitra logistik dapat mengimplementasikan pemanfaatan teknologi dengan baik agar TMMIN dan rantai pasoknya dapat terus menjadi industri yang relevan dan berkelanjutan. Tak hanya berperan sebagai katalisator dalam ekosistem otomotif nasional yang menjunjung tinggi keselamatan berkendara dan mendukung netralistas karbon, TMMIN dan rantai pasoknya juga dapat mewujudkan visinya menjadi “National Supply Chain Role Model and The Best Logistic Operation in Asia Pasific”. 

Topik Menarik