Perang Dunia Ketiga Berpotensi Terjadi, Gaikindo Takut Industri Otomotif Hancur

Perang Dunia Ketiga Berpotensi Terjadi, Gaikindo Takut Industri Otomotif Hancur

Otomotif | sindonews | Jum'at, 20 Juni 2025 - 13:10
share

Sejumlah negara saat ini sedang terlibat perang yang bisa memberi dampak luas, termasuk industri otomotif. Bahkan, ada ancaman perang dunia ketiga akan pecah apabila negara-negara besar sudah ikut terlibat.

BACA JUGA - Gaikindo: Dukungan Pemerintah Dorong Percepatan Bangkitnya Otomotif Indonesia

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengaku khawatir jika tensi konflik geopolitik semakin memanas, maka perang dunia ketiga berisiko meletus. Hal itu akan turut berdampak pada perekonomian global, tak terkecuali industri otomotif.

Nangoi mengatakan dua negara yang tengah berkonflik yakni Pakistan dan India saat ini cukup berisiko, karena lokasinya berdekatan dengan Asia Tenggara. Kemudian, konflik di Timur Tengah juga kian meluas dengan adanya saling serang antara Israel dan Iran, terlebih Amerika Serikat dan Rusia saling memberi peringatan.

"Sekarang di Timur Tengah Israel dengan Hamas mulai agak sedikit mereda, eh dengan Iran malah lebih besar lagi. Kemudian negara pendukung sudah saling menyatakan dukungannya," kata Nangoi di Jakarta, Rabu (18/6/2025).Apabila konflik semakin meluas, maka sumber material yang dibutuhkan untuk memproduksi mobil akan sulit didapatkan. Bahkan, tarif impor akan lebih tinggi yang membuat industri otomotif terancam hancur.

"Jadi kita masih belum tahu, mudah-mudahan tidak terjadi perang yang lebih besar. Karena kalau sampai terjadi perang itu bisa-bisa perang dunia ketiga meletus. Kalau itu terjadi ya selesai lah sebetulnya," ujar Nangoi.

Namun, Gaikindo meyakini peran PBB masih cukup besar dalam meredakan situasi yang sedang memanas saat ini. Apabila upaya damai tercapai, maka seluruh sektor, terutama industri otomotif akan kembali berkembang.

"Tetapi kalau saya lihat harusnya PBB masih berperan, perdamaian masih bisa kita wujudkan. Kalau itu terjadi seandainya meleset pun 2 tahun ini masih agak sedikit tipis. Nah, yang membanggakan Indonesia agak jauh dari konflik-konflik tersebut. Ukraina dengan Rusia, Timur Tengah, India dengan Pakistan," ucap Nangoi.

Topik Menarik