Kenapa HR-V Hybrid Bisa Lebih Murah dari Model Sebelumnya? Begini Kata Honda
JAKARTA, iNews.id - PT Honda Prospect Motor (HPM) baru saja meluncurkan Honda HR-V e:HEV di Indonesia. Namun yang membuat tercengang, harga Honda HR-V terbaru ini bukannya naik justru turun dari model sebelumnya.
Ini membuat penasaran pasar otomotif, kok bisa? Diketahui, Honda HR-V e:HEV menjadi mobil hybrid pertama pabrikan Jepang tersebut dirakit lokal di Karawang, Jawa Barat.
Sales & Marketing and Aftersales Director PT HPM Yusak Billy mengatakan, perakitan lokal membuat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Honda HR-V e:HEV lebih dari 40 persen. Ini membuat mobil hybrid mendapat insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 3 persen.
Sebab itu, perusahaan dapat menekan harga jual HR-V e:HEV. Ini membuat konsumen memiliki lebih banyak pilihan mobilitas ramah lingkungan. "Terima kasih kepada pemerintah sudah memberikan pajak insentifnya. Yang hybrid menjadi 3 persen ya, kalau memenuhi syarat. Dan, kita sudah mengajukan dan memenuhi syarat," ujar Billy di Anyer, Banten, Selasa (10/6/2025).
Sebagai informasi, sebelumnya Honda HR-V RS Turbo sebagai tipe tertinggi dijual dengan harga Rp551,4 juta. Sementara HR-V RS e:HEV sebagai varian tertinggi dijual Rp488 juta, berstatus on the road (OTR) Jakarta.
Billy mengungkapkan untuk masuk dalam program insentif, perlu memenuhi sejumlah syarat. Pemerintah membutuhkan komitmen dari produsen dalam meloloskan HR-V e:HEV pada program tersebut.
"Syarat itu banyak ya sebetulnya ya. Komitmen untuk investasi dan lain sebagainya dalam jangka waktu berapa tahun, seperti itu. Kemudian juga melakukan beberapa aktivitas internal ya," katanya.
Melalui perakitan secara lokal, Billy memastikan kualitas terhadap model yang ditawarkan berstandar global. Ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi konsumen. "Produktivitas ditingkatkan, efisiensi ditingkatkan. Tapi tetap kualitas dipertahankan yang baik," ujar Yusak Billy.







