Oli Palsu Masih Marak Beredar, Yamaha Minta Konsumen Lebih Teliti
JAKARTA - Oli palsu masih beredar luas di Indonesia. Harga jual umumnya lebih murah.
1. Oli Palsu
Keberadaan oli palsu ini dapat merugikan pemilik kendaraan. Itu karena kendaraan bisa rusak akibat pemakaian oli palsu.
Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) buka suara mengenai peredaran oli palsu di Indonesia. Disebutkan, sudah banyak oli asli suatu produsen dipalsukan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Asst & Marketing Part Operation Division YIMM, Antonius Widiantoro, mengatakan akan sulit memberantas peredaran oli palsu jika tidak ada sinergitas dari semua pihak. Peran penegak hukum sangat diperlukan untuk memberi efek jera kepada mereka yang memalsukan oli.
"Kalau bicara oli atau komponen palsu, bukan hanya Yamaha yang dipalsukan. Akan tetapi, hampir semua brand atau merek juga dipalsukan. Jadi, memeranginya juga harus bersama-sama. Sebab yang sebenarnya sangat dirugikan adalah konsumen," kata Anton di Bandung, belum lama ini.
2. Perangi Oli Palsu
Ia mengungkapkan, pihaknya selama ini telah berupaya memerangi peredaran oli palsu. Menggandeng sejumlah pihak terkait, seperti aparat kepolisian dalam melakukan penindakan. Namun, langkah ini belum cukup untuk mencegah beredarnya oli palsu ke masyarakat.
"Penindakan telah dilakukan. Bahkan kalau dilihat ada beberapa juga yang sudah melakukan permohonan maaf di media. Dampaknya bukan jangka pendek, tetapi panjang. Nanti yang diganti malah lebih mahal dibandingkan harga oli," tuturnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Yamaha mengeluarkan sejumlah jenis oli. Ini untuk memberikan pilihan kepada konsumennya dan mencegah peredaran oli palsu semakin meluas.
"Makanya kita mengeluarkan banyak produk, seperti Yamalube Turbo ini yang terbaru. Sehingga konsumen kita punya banyak pilihan. Kalau mau ganti oli di luar bengkel resmi dia tahu harus pilih apa supaya enggak kena oli palsu," tuturnya.
Diketahui, Yamalube Turbo merupakan produk terbaru dari Yamaha Indonesia dengan kemasan 1 liter, dibanderol Rp95 ribu. Oli ini juga sudah dilakukan pengujian dengan perjalanan sejauh 600 km dengan kondisi panas, dingin, hujan, dan kelembaban tinggi.