Pameran Industri Otomotif INAPA 2025, Bakal Diramaikan 1.500 Perusahaan dari 40 Negara

Pameran Industri Otomotif INAPA 2025, Bakal Diramaikan 1.500 Perusahaan dari 40 Negara

Otomotif | inews | Jum'at, 9 Mei 2025 - 14:24
share

JAKARTA, iNews.id - GEM Indonesia kembali akan menggelar pameran industri otomotif terbesar di kawasan ASEAN, Indonesia International Auto Parts Accessories and Equip Exhibition (INAPA) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 21–23 Mei. Pameran ini melibatkan perusahaan dari industri otomotif, suku cadang, kendaraan listrik, logistik, sepeda motor, bus, truk, forklift, serta teknologi pertambangan. 

Mengusung konsep business-to-business (B2B), INAPA 2025 diikuti lebih dari 1.500 perusahaan dari 40 negara, antara lain China, Indonesia, Taiwan, Malaysia, Korea, dan negara di Asia Tenggara lainnya. Pameran ini dirancang sebagai platform strategis mempertemukan produsen, distributor, investor, dan inovator global, dalam panggung industri otomotif yang dinamis.

Presiden Direktur GEM Indonesia, Baki Lee mengatakan, sebagai pusat manufaktur otomotif terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tengah mengalami lonjakan signifikan dalam kebutuhan suku cadang kendaraan dan pasar aftermarket. Populasi kendaraan yang melampaui 180 juta unit, industri otomotif nasional menunjukkan daya tahan tinggi di tengah tekanan ekonomi global. 

"Penjualan sepeda motor mencapai 8 juta unit per tahun. Sementara adopsi kendaraan listrik sempat mengalami perlambatan akibat perubahan kebijakan insentif, namun tetap menunjukkan prospek pertumbuhan jangka panjang, terutama didorong agenda dekarbonisasi dan peluang investasi dalam ekosistem EV lokal," ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (9/5/2025).

Kebutuhan suku cadang meningkat tajam seiring usia kendaraan yang semakin tua dan tingginya intensitas pemakaian, terutama di sektor logistik dan transportasi daring. Hal ini memperluas pasar aftermarket yang kini mencakup layanan berbasis digital, suku cadang OEM, serta produk remanufaktur. 

Menurut laporan McKinsey dan riset Frost & Sullivan, sektor aftermarket otomotif global diproyeksikan tumbuh dengan CAGR lebih dari 5 persen hingga 2030, didorong oleh permintaan perawatan kendaraan, pertumbuhan kendaraan listrik, dan digitalisasi suku cadang.  Di Indonesia, tren ini makin terasa dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi dan mobilitas logistik yang pesat.

“Mobil dan motor terus bertambah, dan semuanya memerlukan perawatan serta penggantian komponen. INAPA bukan sekadar pameran, melainkan lebih menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para pelaku industri dan menjawab kebutuhan pasar tersebut,” kata Baki Lee.

Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Jimmy Tenacious mengapresiasi konsistensi penyelenggaraan INAPA yang menurutnya terus menghadirkan inovasi baru dan relevan dengan industri nasional. 

“Lebih dari 600 perusahaan karoseri tersebar di seluruh Indonesia. Mereka membutuhkan pasokan komponen dan teknologi yang andal. INAPA adalah tempat ideal untuk menjalin kemitraan baru,” katanya.

Ketua Umum Keselamatan Angkutan dan Logistik Indonesia (Kamselindo), Kyatmaja Lookman menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam meningkatkan keselamatan transportasi. “AI dashcam dan perangkat canggih lainnya menjadi solusi nyata dalam meningkatkan efisiensi sekaligus menekan risiko kecelakaan,” ujarnya.

Diketahui, INAPA 2025 menghadirkan sejumlah sub-event besar, antara lain INABIKE (sepeda motor dan e-bike), Inafastener (baut dan pengikat industri), Tyre and Rubber Indonesia, Lube Indonesia, EV and Charging Indonesia (ekosistem kendaraan listrik), serta pameran pendukung, seperti Transport dan Logistics Indonesia, Forklift Indonesia, BusTruck Southeast Asia, dan CON-MINE (industri pertambangan dan konstruksi).

GEM Indonesia menargetkan lebih dari 45.000 pengunjung B2B selama tiga hari pelaksanaan. Meskipun sebagian besar transaksi tidak bersifat langsung, peluang kolaborasi, distribusi, dan investasi jangka panjang tetap terbuka luas.