Apakah Ban Biasa Bisa Digunakan Mobil Listrik? Intip Teknologinya
JAKARTA, iNews.id - Jumlah mobil listrik di Indonesia terus bertambah. Bagaimana dengan penggunaannya apakah sama atau tidak? Apakah ban biasa atau standar bisa digunakan pada mobil listrik?
Perlu diketahui, Mobil listrik mendapat beban lebih dari baterainya, sehingga membutuhkan ban yang dapat menopang beban ekstra. Sementara baterai mobil listrik menyimpan energi, motor listriklah yang memberikan torsi instan (dan tidak ada suara di dalam mobil!).
Begitu menginjak pedal gas, akan mendapatkan 100 persen tenaga kendaraan. Ini berarti transfer beban akan lebih tajam, jauh lebih kuat dibandingkan kendaraan bertenaga pembakaran. Ini memengaruhi dampak pada keausan ban.
Faktor kedua yang menjadikan ban mobil listrik berbeda dengan ban standar adalah kebisingan. Mobil listrik lebih senyap karena tanpa suara mesin pembakaran. Namun, suara ban di permukaan jalan jadi lebih terdengar jelas pada mobil listrik.
Produsen harus menciptakan ban yang jauh lebih senyap, sehingga kebisingan dalam dapat berkurang.
Ban mobil listrik didesain khusus untuk mengedepankan efisiensi penggunaan daya. Produsen biasanya menggunakan ban jenis Low Rolling Resistance (LRR), yang memiliki daya putar lebih baik, sehingga membantu mengurangi gesekan dan meningkatkan efisiensi energi.
Namun, Bridgestone melakukan terobosan. Mereka berhasil menciptakan ban yang bisa digunakan mobil bensin dan listrik melalui teknologi Enliten. Teknologi ini dibenamkan Bridgestone pada Turanza 6.
Marketing Director Bridgestone Indonesia, Masaki Abe mengatakan teknologi Enliten berperan dalam meningkatkan daya cengkeram, kenyamanan, serta pengurangan kebisingan, sehingga menciptakan pengalaman berkendara yang lebih mulus dan senyap. Pengurangan kebisingan ban ini sebesar 8 persen.
"Ban ini juga memiliki peningkatan daya cengkeram sebesar 14 persen sehingga memberikan stabilitas lebih baik dan meningkatkan kendali, terutama dalam kondisi hujan atau permukaan jalan licin," ujarnya dalam keterangan pers di IIMS 2025.
Selain itu, lanjut Masaki Abe, teknologi Enliten pada Turanza 6 memungkinkan kustomisasi maksimal, memastikan ban dapat memenuhi kebutuhan beragam kendaraan modern, termasuk mobil listrik.
Dia menuturkan proses produksi ban berhasil mengurangi emisi CO₂ hingga 16 persen, sementara selama penggunaan, emisi berkurang hingga 13 persen.
Bridgestone Turanza 6 dikembangkan dalam 34 ukuran. Rentang ukuran ini mencakup berbagai jenis kendaraan mulai dari sedan, MPV, hingga SUV, dengan diameter pelek antara 14 hingga 19 inci.
Sementara itu, ban mobil konvensional biasa tidak memiliki spesifikasi khusus terkait efisiensi energi. Desain dan jenis ban mobil konvensional bergantung pada kebutuhan performa mobil serta kondisi penggunaan.