Pindad Akui Mesin Maung Garuda Masih Impor, Bakal Jadi Mobil Menteri dan Pejabat   

Pindad Akui Mesin Maung Garuda Masih Impor, Bakal Jadi Mobil Menteri dan Pejabat  

Otomotif | serpong.inews.id | Selasa, 12 November 2024 - 11:20
share

MAUNG GARUDA  akan menjadi mobil dinas menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat negara. Pihak Pindad juga menyiapkan untuk kendaraan sipil, (Foto: Pindad)

JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Siap-siap, Maung Garuda (Maung Vehicle 3/MV3) bakal menjadi mobil dinas untuk menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat negara. Kendaraan ini sempat digunakan Prabowo Subianto ketika dilantik sebagai Presiden.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menyatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan Maung Garuda tidak hanya untuk kebutuhan operasional menteri dan pejabat, tetapi juga untuk kendaraan sipil, yaitu Maung Vehicle Generasi 3 (MV3) Garuda.

"Sesuai arahan Bapak Presiden RI, kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri beserta jajarannya," ucap Abraham dalam keterangan tertulisnya, dilansir Senin (11/11/2024).

Hindari Mobil Impor

Sebelumnya, terdengar kabar bahwa jajaran menteri di Kabinet Merah Putih dilarang menggunakan mobil mewah impor sebagai langkah untuk mendukung industri dalam negeri dan meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal.

"Semuanya masih dalam proses koordinasi aktif dengan pemerintah. Kami memohon doa restu dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, agar semua proses berjalan lancar," tambahnya.

Maung Garuda MV3 merupakan model yang dikembangkan berdasarkan platform MV3, yang beberapa kali mengalami ubahan, termasuk varian MV3 Pope Mobile untuk kendaraan operasional Paus Fransiskus, hingga MV3 Garuda Limousine.

Meski spesifikasi resmi belum diumumkan, diperkirakan kendaraan ini akan dilengkapi dengan mesin berdaya 199 hp dengan transmisi otomatis 8-percepatan, dan mampu mencapai kecepatan maksimum 100 km/jam.

SUV ini dirancang untuk menghadapi beragam medan sulit dan dilengkapi ban berukuran R21 tipe Run Flat (RFT) yang tetap dapat melaju meski mengalami kebocoran.

PT Pindad (Persero) mendesain Maung Garuda MV3 dengan memanfaatkan komponen lokal dan sumber daya manusia dalam negeri. Namun, ada beberapa komponen kunci, seperti mesin dan transmisi, yang masih diimpor dari mitra strategis internasional.

Maung Garuda MV3 awalnya diproduksi oleh Pindad untuk kebutuhan kendaraan taktis (rantis) dan dirancang untuk melintas di berbagai medan sulit dengan kemampuan manuver yang istimewa.

Mesin Masih Impor

Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad, Sigit P Santosa, menjelaskan bahwa pengembangan Maung Garuda MV3 melalui sejumlah tahapan, mulai dari desain awal, pengembangan produk, sampai validasi dan sertifikasi.

"Komponen lokal adalah prioritas kami, tetapi untuk beberapa komponen yang belum tersedia di dalam negeri, seperti mesin dan transmisi, kami bekerja sama dengan mitra global. Ini merupakan praktik umum dalam industri otomotif," ungkap Sigit.


PT Pindad (Persero) mendesain Maung Garuda MV3 dengan memanfaatkan komponen lokal dan sumber daya manusia dalam negeri. (Foto: Pindad)
 

Sigit juga menyatakan dukungannya terhadap arahan Presiden Prabowo untuk menggunakan mobil rakitan dalam negeri sebagai kendaraan operasional, menggantikan mobil mewah impor yang sebelumnya digunakan oleh pejabat negara.

"Proses produksi Maung Garuda MV3 dimulai dengan penyusunan spesifikasi teknis dalam dokumen System Requirement Specification (SRS) dan Test & Evaluation Master Plan. Selanjutnya, tim engineering Pindad mengembangkan desain," jelasnya.

Setelah tahap desain, dilanjutkan dengan proses manufaktur dan perakitan untuk memvalidasi hasil desain. Pembuatan komponen utama seperti bodi, pintu, dan fender menjadi langkah awal yang diikuti proses body welding, pengecatan, dan perakitan akhir.

Setelah proses perakitan selesai, kendaraan menjalani pengujian, pengecekan fungsi, dan sertifikasi untuk memastikan performa dan standar keamanan, mengingat mobil ini akan digunakan untuk mobilitas pejabat negara. (*)

Topik Menarik