Tantang China, Jepang Siap Memproduksi Banyak Jenis Baterai Mobil Listrik
Jepang akan memberikan lebih banyak subsidi untuk produksi baterai kendaraan listrik, serta menjanjikan USD2,4 miliar untuk mendukung proyek terkait oleh Toyota Motor dan perusahaan besar lainnya, seiring upaya Jepang untuk memperkuat rantai pasokan baterainya.
Pemerintah akan mendukung 12 proyek penyimpanan baterai atau suku cadang, bahan atau peralatan produksinya hingga 350 miliar yen (USD2,44 miliar), kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Ken Saito kepada wartawan.
Kami berharap upaya ini dapat memperkuat rantai pasokan baterai penyimpanan Jepang dan daya saing industri baterai penyimpanan, kata Saito seperti dilansir dari NewStraitsTimes.
Langkah ini akan membantu meningkatkan kapasitas produksi tahunan negara tersebut untuk penyimpanan baterai sekitar 50 persen menjadi 120 gigawatt-jam (GWh), dari saat ini 80 GWh, media Jepang melaporkan sebelumnya pada hari Jumat.
Sepeda Motor Mendominasi Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di 2024, Segini Jumlah Nyawa Melayang
Dukungan pemerintah mencakup dukungan investasi oleh Toyota, Nissan Motor, dan proyek bersama yang akan dijalankan oleh unit energi Panasonic Holdings dengan produsen mobil Subaru dan Mazda Motor, kata Saito.
Dukungan terbaru datang setelah pemerintah menjanjikan subsidi hampir USD1 miliar untuk produksi baterai penyimpanan pada Juni tahun lalu dan subsidi gelombang pertama pada April 2023.
Toyota akan menginvestasikan total sekitar 245 miliar yen dengan anak perusahaan baterainya Prime Planet Energy & Solutions dan Primeearth EV Energy untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai solid-state dan prismatik sebesar 9 GWh, kata kementerian industri.
Nissan dalam pernyataannya mengatakan telah menerima sertifikasi dari pemerintah untuk rencana memproduksi baterai lithium-besi-fosfat.