Viral Rangka Motor Patah, YLKI: Jika Cacat Produksi Honda Harus Ganti Rugi
JAKARTA, iNews.id - Kasus rangka motor skutik Honda patah menjadi perbincangan panas publik. Sebab, kasus ini menimpa banyak pemilik kendaraan motor tersebut.
Bahkan, beberapa netizen membagikan rangka motor keropos padahal baru dikirim dari dealer. Ada pula yang memperlihatkan motor patah saat di perjalanan.
Menyikapi itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan, pihak managemen Honda harus melakukan investigasi. Apakah kejadian tersebut bersifat kasuistik atau sistemik.
Ini untuk membuktikan apakah kejadian itu karena faktor cacat produk atau faktor lainnya, ujar Tulus dalam pesan singkatnya, Jumat (25/8/2023).
Dia menerangkan penjelasan detail dari Honda sangat diperlukan untuk memberikan kepastian dan rasa aman kepada konsumen.
Jika memang kejadian itu bermula dari cacat produk maka pihak Honda harus memberikan ganti rugi dan kompensasi kepada konsumen, kata Tulus.
Jika ditemukan adanya cacat produk dan kemungkinan masif, maka perlu adanya recall product dari pasaran, ujarnya.
Sebelumnya, PT Astra Honda Motor (AHM) mengonfirmasi berita viral mengenai rangka eSAF (enhanced Smart Arcitechture Frame) mudah berkarat dan patah. Mereka mengklaim seluruh rangka yang terpasang pada motor telah melalui uji kualitas.
Di pasar saat ini ada temuan bercak kuning di motor baru Honda, ada beberapa konsumen yang mengeluh. Kami ingin menyampaikan bahwa bercak ini bukan karat, tapi lapisan Sillicate yang tidak berbahaya dan kropos, kata Ahmad Muhibbuddin, general manager corporate communication AHM, di Cikarang, Jawa Barat Rabu, 23 Agustus 2023.
Subhan, technical service division AHM menjelaskan Silicate merupakan lapisan silicon yang diperlukan saat melakukan pengelasan melalui welding. Namun, silicon yang sifatnya tak menyalurkan listrik, maka saat proses pengecatan melalui sistem elektrolisis tidak terlapisi cat dan berubah warna menjadi kuning mengkilap.
Mengenai bercak kuning yang lagi viral, kita di factory menyebutnya sebagai silicate itu unsur kimia tabel Si kalau bahasanya sebelum reaksi dia silicon. Proses pengecatan melalui elektrolisis itu tidak bisa menempel, pigmennya gak bisa nempel di lapisan silicon, ujarnya.