Jangan Nekat! Ini Bahaya Menggunakan Ban Botak Pada Mobil, Segera Ganti Yang Baru

Jangan Nekat! Ini Bahaya Menggunakan Ban Botak Pada Mobil, Segera Ganti Yang Baru

Otomotif | BuddyKu | Rabu, 12 Juli 2023 - 18:35
share

AKURAT.CO, Ban mobil menjadi salah satu faktor terpenting dalam keamanan saat berkendara. Jika terdapat ban botak atau ban yang sudah aus, maka sangat disarankan untuk segera diganti.

Bukan hanya membuat tampilan mobil menjadi jelek, tetapi ban botak juga membahayakan. Ban botak juga bisa meletus saat dipacu pada kecepatan tinggi seperti di jalan tol.

Ban botak merupakan keadaan tapak ban sudah terkikis dan menyisakan sedikit atau tidak ada sama sekali guratan pada ban kendaraan.

Guratan pada ban tersebut yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Bentuk dan ukuran tapak ban ada yang rapat dan agak lebar, menyesuaikan dengan kendaraan.

Nekat menggunakan mobil dengan ban botak akan menyebabkan beberapa risiko yang membahayakan bagi keadaan mobil dan juga keselamatan.

Bahaya Menggunakan Ban Botak

Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (12/7/023), berikut bahaya atau risiko yang terjadi jika masih menggunakan ban mobil yang botak:

1. Jarak Berhenti Lebih Panjang Saat Lalanan Basah

Kondisi ban yang bagus akan membantu kendaraan berhenti dengan cepat dan aman saat menginjak rem.

Namun, hal tersebut tidak berlaku pada ban yang aus, terlebih di kondisi jalan yang basah. Mobil tidak langsung berhenti saat direm di jalan yang licin.

Ban yang sudah aus akan kehilangan grip -nya di permukaan jalan sehingga membuat kendaraan membutuhkan waktu lebih lama untuk berhenti.

Dengan begitu bisa saja menimbulkan masalah ketika kendaraan di depan berhenti mendadak dan kita tidak siap untuk mengerem dalam jarak yang aman.

2. Menyebabkan Hydroplaning

Hydroplaning terjadi ketika lapisan air berada di antara ban dan permukaan jalan. Pola dan lekukan pada ban berfungsi membantu membelah air ketika kondisi jalanan basah dan menjaga stabilitas mobil di jalanan basah.

Hydroplaning adalah kondisi ban meluncur di atas permukaan air akibat kehilangan daya belahnya dan menyebabkan mobil sulit dikendalikan pada saat melibas genangan air.

Hasil yang ditimbulkan dari hydroplaning adalah sensasi mobil selip dan sulit dikendalikan, apalagi ketika melewati genangan air yang cukup dalam.

3. Ban Lebih Cepat Panas

Mengemudi menciptakan gesekan antara ban dan permukaan jalan. Gesekan yang terjadi menimbulkan panas, apalagi ketika berkendara di cuaca panas.

Ban dirancang untuk tahan terhadap panas dengan senyawa berformula khusus dan pola serta lekukan pada permukaan ban.

Semakin tebal ban, maka semakin baik pula suhu panas tersebut diserap dan didistribusikan ke seluruh permukaan ban.

Namun, ban aus dengan permukaan yang tipis cenderung lebih cepat menimbulkan panas. Panas berlebihan pada ban bisa menyebabkan ledakan dan mengakibatkan hilangnya kendali atas mobil.

4. Rentan Kehilangan Tekanan Udara

Ban botak lebih rentan terhadap kerusakan yang menyebabkan ban perlahan-lahan kehilangan udara. Kondisi ban aus ditambah dengan tekanan udara rendah menjadi lebih bahaya untuk dikendarai.

Ban tidak dapat mencengkeram jalanan dengan baik dan menyulitkan pengendalian kendaraan. Pengemudi juga akan merasakan selip saat kendaraan berhenti mendadak.

Selain itu, berkendara dengan ban aus dan kurang tekanan akan memperparah keausan ban. Efisiensi bahan bakar kendaraan berkurang karena bobotnya bertambah berat dalam jangka panjang.

5. Kemampuan Ban Untuk Menahan Benturan Berkurang

Pada saat berkendara melintasi jalan yang tidak rata atau banyak batu-batu kecil, ban botak akan lebih mudah pecah pada saat terjadi benturan dengan keadaan tersebut.

Disarankan untuk segera mengganti ban ban mobil jika ketebalannya sudah mencapai 3mm untuk menghindari terjadinya bahaya yang mengintai.

Topik Menarik