Kunjungi Pabrik Hyundai di Bekasi, Mendag Dorong Indonesia Jadi Eksportir Mobil Listrik

Kunjungi Pabrik Hyundai di Bekasi, Mendag Dorong Indonesia Jadi Eksportir Mobil Listrik

Otomotif | BuddyKu | Rabu, 12 Juli 2023 - 12:48
share
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan agarperdagangan Indonesia dan Korea Selatan dapat terus ditingkatkan. Selain itu, Mendag mengharapkaninvestasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), dapat menjadi motorpenggerak ekspor mobil listrik Indonesia ke dunia.
Hal ini disampaikan menteri yang akrab disapa Zulhas itu, saat mengunjungi PT Hyundai Motor ManufacturingIndonesia (HMMI), Selasa (11/7/2023) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Turut hadir DutaBesar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok; Presiden Hyundai ASEAN Headquarter,Youngtack Lee; serta Presiden Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Lee Bong Kyu.
Total perdagangan Indonesia dan Korea Selatan masih di bawah perdagangan Korea Selatan danVietnam. Untuk itu, kami akan bekerja keras agar volume perdagangan kedua negara bisa melebihiKorea Selatan-Vietnam, jelas Zulhas melalui keterangan persnya, Selasa (11/7/2023).
Ia menambahkan, Korea Selatan saat ini menjadi salah satu negara mitra dagang utama Indonesia, dengan totalperdagangan pada 2022 mencapai USD 24,54 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke KoreaSelatan sebesar USD 12,81 miliar dan impornya USD 11,72 miliar. Dengan demikian, neracaperdagangan Indonesia terhadap Korea Selatan surplus sebesar USD 1,09 miliar.
Sedangkan trentotal perdagangan selama tiga tahun terakhir, yakni sepanjang 2020 hingga 2022 juga terus meningkat 35,5 persen.Namun, total perdagangan kedua negara masih di bawah Korea Selatan dan Vietnam yang mencapaiUSD 78 miliar. Hal tersebut dikarenakan banyaknya investasi Korea Selatan yang ditanamkan diVietnam.
Menurut Mendag, peningkatan total perdagangan Indonesia dan Korea Selatan, salahsatunya dapat dilakukan melalui investasi Korea Selatan di Indonesia, seperti yang dilakukan PTHMMI.
PT HMMI yang merupakan perusahaan penanaman modal asing hasil kerja sama antaraPemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor Company (HMC) di Ulsan, Korea Selatan.
HyundaiMotor Company di ASEAN bekerja sama dengan Pemerintah Republik Korea Selatanmenandatangani MoU investasi dengan Pemerintah Indonesia pada November 2019 dan memulaipembangunan pabrik pada Desember 2019.Pabrik ini, selesai dengan lancar pada Desember 2021dengan dukungan penuh dari kedua pemerintah meskipun dalam kondisi krisis pandemi COVID-19.
Saya berharap pengembangan PT HMMI tidak hanya berhenti sampai di sini dan terusmengembangkan investasinya melalui perluasan kapasitas industrinya di Indonesia. Sekali lagi, dari hati yang tulus, Korea Selatan adalah sahabat sejati Indonesia, ucapnya.
Mendag turut menyampaikan apresiasinya kepada PT HMMI, atas kontribusinya padaindustri nasional dan telah menanamkan investasinya di Indonesia. Terutama di tengahketidakpastian perekonomian global serta dampak pandemi COVID-19 yang saat ini, menurutnya belum sepenuhnyateratasi.
Kita sudah diujidengan berbagai cobaan. Dulu waktu krisis moneter (krismon), banyak tenaga kerja kita di KoreaSelatan. Mereka juga krismon, kita juga krismon. Tapi kita minta sebagai sahabat tenaga kerja kitatidak di pulangkan. Itu namanya sahabat sejati. Terbukti Indonesia-Korea Selatan sahabat sejati,tuturnya.
Sementara itu, Presiden Hyundai Motor Asean Headquarter, Youngtack Lee menuturkan, lebih dari 50 persenproduksi pabrik Hyundai di Indonesia telah diekspor ke mancanegara.
Lebih dari 50 persen produksipabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspormobil dunia. Kami minta dukungannya agar Hyundai Motor Company dapat memimpin industriotomotif di ASEAN, ungkapnya.
Menurut Lee, pada Mei 2023 telah dilakukan peletakan batu pertama pabrik pengemasan bateraikendaraan listrik. Sedangkan pada September 2021, Hyundai bersama LG Energy Solutionmendirikan baterai kendaraan listrik JV (HLI Green Power) yang yang saat ini sedang dalam prosespembangunan.
Tujuannya, untuk mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik danmendorong pabrik Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di ASEAN, ungkap Lee.
Sejak tahun lalu, lanjut, Youngtack Lee, SUV produksi massal pertama di Indonesia, yaitu Creta danMPV Stargazer secara ekslusif telah diluncurkan, khususnya Ioniq 5.
Mobil Ioniq 5 yang diluncurkanpada Maret 2022 dan merupakan mobil listrik pertama di Indonesia yang melokalisasi. Mobil ini jugadipilih menjadi model penggerak pasar kendaraan listrik Indonesia dan kendaraan resmi acara G20tahun 2022 di Bali.
Kemendag, lanjut Zulhas, mendukung upaya PT HMMI yang saat ini bukan hanyaberhasil memenuhi kebutuhan domestik di bidang otomotif, namun juga mengekspor produknyayang diproduksi di Indonesia ke negara-negara mitra.
Mendag juga mendorong PT HMMI untuk dapat meneruskan kinerja yang lebih baik,memberikan kontribusi terbaik dengan tetap mengutamakan kemitraan dengan wirausaha lokal(khususnya UMKM), mengoptimalkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan tentunyadengan dukungan dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Kiranyakita dapat terus bersinergi dan bekerja bersama untuk menciptakan industri yang sehat dan berdayasaing di pasar global,pungkasnya.
Pada kunjungan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga melihat pabrik PT HMMI dan berinteraksidengan pekerja PT HMMI. Di akhir kunjungan, Mendag Zulkifli Hasan juga menandatangani danmenuliskan Walk of Fame.

Mendampingi Zulhas pada kesempatan ini, antara lain Sekretaris Jenderal Suhanto dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso. Kunjungan ini juga sekaligus menandai 50 tahun peringatan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Korea Selatan pada 2023.