Fungsi Intake Air Temperature Sensor (IATS) pada Mobil Sistem Injeksi

Fungsi Intake Air Temperature Sensor (IATS) pada Mobil Sistem Injeksi

Otomotif | BuddyKu | Rabu, 12 April 2023 - 15:06
share

Intake Air Temperature Sensor (IATS) adalah salah satu jenis sensor yang digunakan pada mobil dengan sistem injeksi . Fungsi Intake Air Temperature Sensor ini adalah untuk mendeteksi suhu udara yang masuk ke dalam mesin mobil. IATS juga dapat disebut sebagai sensor suhu udara masuk yang terletak di bagian saluran intake, tepatnya di antara throttle body dan filter udara atau pada bagian belakang filter udara.

IATS menggunakan komponen elektronik yang disebut thermistor. Thermistor adalah jenis komponen elektronik yang nilai tahanannya dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu dan temperatur udara yang ada di sekitarnya. Ada dua jenis thermistor yang digunakan pada IATS, yaitu thermistor PTC dan thermistor NTC.

Thermistor PTC memiliki nilai tahanan tinggi ketika suhu di sekitarnya memanas dan akan menjadi rendah ketika suhu di sekitarnya menurun. Sedangkan, Thermistor NTC memiliki nilai tahanan yang keterbalikan dengan suhu. Jadi, ketika suhu di sekitarnya panas, maka tahanan akan menjadi rendah. Sebaliknya, ketika suhu dingin, maka tahanan yang terjadi adalah semakin meningkat.

IATS akan diberikan tegangan atau listrik dari sumber seperti aki dengan besaran 5 volt. Tegangan tersebut didapatkan dari Engine Control Module (ECM) kemudian akan dialirkan masuk ke dalam thermistor menggunakan terminal THA. Baru setelah itu dikeluarkan dari thermistor melalui terminal E2 pada ECM. Ketika udara di dalam intake manifold suhunya rendah, maka nilai tahanan akan semakin tinggi. Hal ini akan berpengaruh pada nilai tegangan yang keluar dan akan mengecil. Perubahan nilai tegangan ini akan dibaca oleh ECM dan nantinya akan digunakan sebagai penentu seberapa banyak bahan bakar yang akan diinjeksikan pada silinder mesin.

Fungsi Intake Air Temperature Sensor (IATS) pada mobil sangat penting karena suhu udara yang masuk ke mesin selalu berubah-ubah, dipengaruhi oleh suhu disekitarnya dan bagaimana kinerja mesin. Dengan adanya IATS, lubang injector dapat disesuaikan dengan jumlah bahan bakar yang diperlukan sesuai dengan suhu udara yang masuk. Ketika suhu udara masuk ke dalam mesin rendah, maka lubang injector akan semakin kecil sehingga jumlah bahan bakar yang dimasukkan menjadi sedikit. Sedangkan, ketika suhu udara masuk ke dalam mesin tinggi, maka lubang injector akan semakin besar sehingga jumlah bahan bakar yang dimasukkan menjadi lebih banyak.

Pemasangan IATS bisa menjadi satu dengan Mass Air Flow Sensor atau terpisah. Kebanyakan mobil keluaran dengan sistem injeksi sudah dilengkapi dengan IATS. Jika fungsi Intake Air Temperature Sensor bermasalah atau bahkan mengalami kerusakan atau rusak, maka akan berpengaruh pada performa mesin mobil. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi dan kinerja IATS pada mobil.

Jika komponen ini mengalami kerusakan, maka akan mempengaruhi performa mesin mobil secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kerusakan IATS agar dapat mengambil tindakan segera sebelum kerusakan semakin parah.

Tanda-tanda kerusakan IATS antara lain adalah mesin mobil semakin susah untuk menyala. Hal ini disebabkan karena fungsi Intake Air Temperature Sensor (IATS) yang seharusnya dapat mendeteksi suhu di sekitarnya tidak berfungsi dengan baik. Sehingga, suplai bahan bakar ke dalam ruang bakar menjadi terhambat. Jika tidak ada bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar, maka mesin tidak akan bekerja meskipun busi masih berfungsi dengan normal.

Tanda kerusakan IATS selanjutnya adalah pengisian ulang bahan bakar yang semakin boros. Biasanya, dengan 1 liter bensin dapat digunakan selama dua atau tiga hari, namun kini hanya bisa digunakan untuk satu hari saja. Hal ini terjadi karena kerusakan IATS menyebabkan sensor tidak bisa mendeteksi suhu udara dengan baik. Sehingga, penggunaan bahan bakar menjadi tidak efisien.

Ciri selanjutnya yang dapat diperhatikan adalah akselerasi mobil tidak maksimal. Hal ini terjadi karena sensor IATS yang rusak tidak dapat memberikan prediksi suhu udara yang masuk ke dalam intake. Sehingga, Electronic Control Unit (ECU) tidak dapat menghitung campuran bahan bakar dan udara yang tepat. Kesalahan kalkulasi akan menciptakan campuran bahan bakar dan udara yang tidak seimbang sehingga akselerasi menjadi tidak maksimal.

Terakhir, IATS yang mengalami kerusakan dapat mempengaruhi operasional Exhaust Gas Recirculation (EGR) valve. Fungsi dari EGR valve juga akan terganggu dan tidak bisa bekerja dengan baik. Jadi, jika ada masalah dengan IATS, maka dapat mempengaruhi berbagai komponen lain pada mesin mobil.

Demi menghindari kerusakan komponen vital pada mesin mobil, penting untuk selalu memperhatikan tanda-tanda kerusakan pada IATS dan juga komponen lainnya. Lakukan rutin servis mobil secara berkala agar komponen-komponen pada mesin tetap dalam kondisi yang baik dan dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, perawatan yang baik sangat diperlukan untuk menjaga performa mesin mobil tetap optimal.

Topik Menarik