Mengintip Kemewahan Bus Listrik di Indonesia, Bikin Penumpang Nyaman

Mengintip Kemewahan Bus Listrik di Indonesia, Bikin Penumpang Nyaman

Otomotif | BuddyKu | Senin, 16 Januari 2023 - 21:31
share

JAKARTA Upaya pemerintah mempercepat elektrifikasi adalah dengan memperkenalkan bus listrik sebagai angkutan umum. Bus listrik mewah tersebut saat ini beroperasi di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Di Jakarta, salah satu bus listrik yang beroperasi menggunakan sasis dari BYD, sebuah perusahaan manufaktur asal China. Perusahaan tersebut bekerja sama dengan karoseri Laksana untuk dibuatkan bodi.

Seperti diketahui, karoseri Laksana merupakan salah satu pembuat bodi bus terkenal yang menawarkan desain mewah dan nyaman. Namun, untuk proyek yang satu ini, mereka diminta untuk membangun sebuah bus perkotaan.

Saat ini, bus listrik memang masih digunakan untuk angkutan perkotaan karena masalah jarak tempuh dan waktu pengisian baterai. Selain itu, bus listrik juga belum memiliki ruang yang cukup besar untuk bagasi karena sebagian besar ruangan diisi oleh baterai.

Hadi Kustanto, Enginering Manager Laksana mengatakan ada kesulitan tersendiri saat membangun bodi bus listrik. Bahkan, dirinya bersama tim melakukan kunjungan langsung ke BYD di China untuk berdiskusi mengenai formula yang tepat.

Pasalnya, di Indonesia memiliki regulasi berat bus dengan panjang 12 meter itu adalah 16 ton, sudah termasuk penumpang. Hal ini yang membuat laksana harus mencari bahan yang sangat ringan agar memenuhi regulasi.

Sasis bus listrik lebih berat 30% dari sasis biasa. Jadi kita itu pakai rangka stainles, bodinya pakai pelat aluminium, dan lantainya juga cuma punya berat sepertiga dari lantai pada bus umumnya, kata Hadi dalam kanal YouTube Laksanabus.

Bus listrik garapan Laksana yang menggunakan sasis BYD ditujukan untuk armada TransJakarta, terlihat dari logo pada setiap bangku penumpang. Di dalamnya dapat menampung 50-60 orang, duduk dan berdiri.

Kita juga pakai komponen yang lebih sedikit agar memenuhi berat yang ditentukan. Berat kosongnya ini sekitar 13 ton, jadi masih ada spare 3 ton untuk penumpang. Jadi secara teori itu bisa diisi sekitar 50 orang, ujar Hadi.

Selain Laksana, karoseri ternama lainnya, Adiputro juga sudah membangun bus listrik perkotaan. Bahkan, saat ini perusahaan asal Malang, Jawa Timur itu sedang membangun bus listrik monocoque jarak jauh.

Namun masalahnya masih sama, ukuran baterai dan kapasitasnya masih menjadi kendala utama untuk dijadikan bus jarak jauh. Kendati begitu, sudah ada rencana jangka panjang untuk menghadirkan bus listrik yang dapat digunakan untuk menempuh jarak jauh.

Indonesia juga memiliki bus listrik yang tak kalah bagusnya, seperti yang dibuat oleh Mobil Anak Bangsa (MAB), PT INKA, dan Universitas Indonesia (UI). Bus-bus listrik tersebut juga sudah diuji coba dan telah digunakan dalam gelaran KTT G20 tahun lalu.

Topik Menarik