Butuh Dana Segar untuk Garap Artura, McLaren Lego Mobil Bersejarah

Butuh Dana Segar untuk Garap Artura, McLaren Lego Mobil Bersejarah

Otomotif | BuddyKu | Senin, 5 Desember 2022 - 21:57
share

IDXChannel Dalam rangka proses pendanaan produksi Artura, produsen otomotif Inggris McLaren rela menjual sejumlah mobil ikonik dari koleksi warisan bersejarah.

Adapun pembeli mobil ikonik tersebut adalah Mumtalakat Holding Bahrain, yang memiliki 60 persen saham di perusahaan yang berbasis di Woking, Inggris itu.

Dikutip dari CarBuzz, McLaren membutuhkan dana besar setelah terdapat masalah dalam memproduksi Artura yang merupakan supercar berteknologi hybrid pertamanya.

Disebutkan bahwa Artura membutuhkan peningkatan teknis tertentu yang mengakibatkan kembali terjadi penundaan produksi.

Masalah yang muncul membuat pelanggan harus kembali menunggu Artura dikirim ke rumah mereka. Beruntung, Mumtalakat telah setuju untuk memberi dana tambahan senilai USD 123 juta (Rp1,89 triliun) untuk memperbaiki masalah produksi Artura.

Masih belum diketahui mobil bersejarah mana yang dilego oleh McLaren untuk meraih dana segar. Pasalnya, mereka memiliki banyak mobil bersejarah, termasuk mobil balap legendaris Formula 1 dan supercar F1, serta mobil edisi spesial dan mobil konsep.

Total, McLaren memiliki 54 mobil ikonik yang bersejarah berdasarkan data yang dikumpulkan pada 2021. Perusahaan mengatakan bahwa mereka menjual mobil koleksinya dari waktu ke waktu.

Meski Mumtalakat sudah bersedia membeli mobil-mobil tesebut dengan memberikan dana tambahan, McLaren mengatakan suntikan dana dari pemangku kepentingan utamanya saja tidak cukup untuk memperbaiki masalah pada produksi Artura.

Kami sedang dalam pembicaraan aktif dengan semua pemegang saham mengenai rekapitalisasi grup, kata McLaren kepada Automotive News seperti dikutip dari CarBuzz.

McLaren melanjutkan pembicaraan seputar kemitraan di masa depan dengan Porsche yang saat ini masih mencari jalan ke F1. McLaren tampaknya menjadi pilihan yang menggiurkan mengingat peningkatan prestasi mereka di F1 dalam beberapa tahun terakhir.

Meraih beberapa kesuksesan di F1, tidak menghentikan kerugian yang dialami perusahaan supercar sekarang. Pada September, McLaren melaporkan kerugian sekitar USD247 juta (Rp3,8 triliun) untuk sembilan bulan pertama tahun ini.

Setahun yang lalu, perusahaan membukukan kerugian sebesar USD 87 juta (Rp1,3 triliun). Bahkan McLaren alami kesulitan finansial selama berbulan-bulan sebelum investor baru datang.

Tahun ini, McLaren telah mendapatkan dana dari beberapa pemegang sahamnya melalui saham preferensi konversi. Perusahaan investasi Ares Management Corporation dan Dana Investasi Publik Arab Saudi berkontribusi pada pendanaan ini, sebesar 154 juta dolar AS (Rp2,38 triliun).

(IND)

Topik Menarik