Sempat Minta Bantuan Perpanjang STNK

Sempat Minta Bantuan Perpanjang STNK

Otomotif | BuddyKu | Selasa, 29 November 2022 - 06:57
share

RADAR JOGJA Sebelum meninggal, Abbas Ashar sempat meminta bantuan kepada kakak iparnya, Agus Kustiardo, 58, untuk memperpanjang STNK motor N-Max miliknya. Bahkan, STNK-nya sudah dibawa oleh Agus. Dia datang ke rumah Abbas sekitar pukul 07.00.

Terakhir yang dilihat adik, suami, dan kedua anaknya berada di dalam rumah. Waktu ke sini (rumah Abbas, Red) dia sempat titip mas, tolong perpanjangkan STNK motor gitu, bebernya.

Setelah dari rumahnya, dia mengantar kakaknya untuk kontrol ke RS Harapan, Kota Magelang. Setelah tiba di sana, saat Agus hendak sarapan, mendapat kabar bahwa adiknya, Heri Riyani pingsan. Dia pun bergegas ke rumahnya sekitar pukul 07.30.

Setibanya di rumah, dia menemukan ketiganya dalam keadaan pingsan. Pingsan semua. Saya pulang, itu adik saya sudah di kasur depan televisi. Suaminya di kamar, dan anaknya di kamar sendiri, jelasnya.

Lantaran tidak berani melakukan hal yang lebih, Agus lantas berkomunikasi dengan pihak pemerintah desa. Dia juga menghubungi kakaknya di Dogaten, Mertoyudan. Kemudian, dia datang dan memutuskan agar ketiganya dibawa ke rumah sakit. Serta berdasarkan persetujuan anak bungsu Abbas.

Saat kejadian pun, DS berada di rumah. Hingga akhirnya menemukan kedua orang tua dan adiknya di kamar mandi dalam keadaan sedang muntah. Karena panik, DS menghubungi asisten rumah tangga yang biasanya membantu di rumah. Barulah menghubungi Agus.

Sepengetahuannya, sang adik, suami, dan anaknya dalam keadaan pingsan. Lantaran dia sempat menggosok minyak kayu putih ke tubuh adiknya. Sementara dua lainnya ditangani oleh asisten rumah tangga dan anak bungsunya.

Dia menyebut, yang pertama dibawa ke RSD Merah Putih adalah Abbas dan disusul dengan anaknya, Dea. Bapak dan anaknya dibawa ke rumah sakit dulu, langsung meninggal. Terus cari ambulans membawa adik saya, ternyata sudah dinyatakan meninggal di rumah, jelasnya.

Agus menjelaskan, adik iparnya itu baru saja pensiun per 1 Oktober lalu sebagai kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Kabupaten Grobogan. Sedangkan kesehariannya hanya di rumah bersama istri dan kedua anaknya.

Dia juga tidak mendapat firasat buruk atau menaruh curiga saat meninggalkan rumah. Awalnya dia merasa tidak percaya jika adiknya mengalami hal itu. Dia menambahkan, mereka akan dimakamkan di Desa Prajenan usai polisi melakukan pemeriksaan. (aya/laz)

Topik Menarik