Tarif BI Fast Murah Pebisnis Tak Pernah Tunda Transaksi Lagi

Tarif BI Fast Murah Pebisnis Tak Pernah Tunda Transaksi Lagi

Otomotif | BuddyKu | Senin, 3 Oktober 2022 - 09:59
share

Bank Indonesia (BI) terus menggenjot masyarakat mengoptimalkan penggunaan layanan BI Fast dalam transaksi pembayaran. Terutama untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).

Menurut Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati, salah satu tujuan merilis BI Fast adalah untuk membuat ka langan pelaku UMKM tidak lagi menunda transaksi demi efisiensi.

Selama ini mereka sering mikir, tiap transaksi atau transfer dikenai biaya Rp 6.500 hingga Rp 7.500. Nah, dengan BI Fast hanya kena Rp 2.500, tutur Fitria di acara pelatihan wartawan di Bali, Sabtu (1/10).

Dengan murahnya biaya yang dikenai, sambung Fitria, maka perputaran uang pun lebih cepat. Sebab, kini para pelaku usaha tidak pernah menunda transaksi lagi.

Fitria menyebutkan sejumlah keunggulan lainnya yang dimiliki BI Fast. Antara lain fitur Operasional 24 jam selama 7 hari, real time di level bank dan nasabah, fraud detection system , dan notifikasi otomatis langsung kepada nasabah.

Di samping itu, limit tran saski di BI Fast bisa mencapai maksimal Rp 250 juta, tutur Fitria.

Menurut dia, BI Fast dikembangkan untuk mencip takan infrastruktur sistem pembayaran ritel yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Handal) dan 3I (Integrated, Interoperable, Interconnected) BI Fast juga merupakan bentuk transformasi digital di bidang sistem pembayaran. Yang diharapkan mampu mengakselerasi perluasan dari ekosistem ekonomi keuangan digital.

Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 21 Desember 2021, BI-Fast mendapatkan sambutan positif. Baik itu dari masyarakat, industri, perbankan, Pemerintah Daerah dan Ke menterian/Lembaga Bank Sentral mencatat transaksi BI-Fast bergerak dalam tren yang meningkat, yakni sampai dengan Juli 2021 sudah mencapai 180,9 juta transaksi.

Dengan nilai transaksi Rp 622,1 triliun. Per 29 Agustus 2022, jumlah peserta BI-Fast telah bertambah sebanyak 25 bank yang masuk sebagai peserta gelombang keempat. Dengan penambahan tersebut, total peserta BI-FAST telah mencapai 77 peserta.

Sudah terdapat 77 peserta BI-FAST yang telah mewakili 85 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional, terang Fitria.

Dalam acara yang sama, Fitria juga mengungkapkan fakta dari sistem pembayaran melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Tanah Air.

Dia mengatakan, hingga Agustus 2022, jumlah pengguna baru QRIS telah mencapai 12 juta. Di mana tambahan cukup signifikan ada pada bulan Agustus, yakni sebesar 1,55 juta pengguna.

Penambahan pengguna terbesar ada di kawasan Jawa dan Sumatera, tutur Fitria.

Dia melanjutkan, hingga 23 September 2022, jumlah merchant yang telah menerapkan sistem pembayaran QRIS sebanyak 21.395.593.

Untuk terus menggenjot akseptasi QRIS di segala lapisan masyarakat seluruh Indonesia, Bank Sentral telah meluncurkan Program Siap QRIS. Yakni berupa program pasar atau mall yang telah siap menerapkan QRIS dalam tiap transaksi keuangannya.

Per 5 September ada 214 pasar dan 58 mall yang telah siap, ucap Fitria.

Tidak Hanya itu, 29 Agustus 2022, Program QRIS Antarnegara pun telah resmi diluncurkan, dengan disaksikan Presiden Joko Widodo. Dengan adanya QRIS Antarnegara, maka turis asing bisa memindai QRIS dengan memakai aplikasi negara, di merchant Indonesia. Begitu juga sebaliknya, tutup Fitria.

Topik Menarik