Pabrik Produksi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur Siap Dibangun

Pabrik Produksi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur Siap Dibangun

Otomotif | BuddyKu | Kamis, 18 Agustus 2022 - 15:48
share

GenPI.co - Pemerintah dan para pemangku kepentingan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk mengembangkan bioenergy, khususnya bahan bakar nabati (BBN).

Salah satu wujud nyatanya ialah proyek pabrik percontohan hidrogenasi crude palm oil (CPO).

Pembangunan pabrik itu dimulai dengan penandatanganan perjanjian penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur di refinery unit (RU) IV PT Kilang Pertamina Internasional Selasa (16/8).

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi ( EBTKE ) Edi Wibowo mengatakan Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam pengembangan industri BBN.

ebtke2.jpg

Hal itu didukung wilayah yang luas, kondisi lahan yang relatif subur, dan keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

Teknologi dan strategi untuk memanfaatkan industri BBN pun harus dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan.

Dengan demikian, potensi luar biasa itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan industri BBN.

Peningkatan pemanfaatan BBN itu sesuai rencana dan kebijakan pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada 2060 dan target pemanfaatan EBT 23 persen pada 2025.

Pabrik percontohan hidrogenasi CPO merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Bahan Bakar Hijau yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 dengan tujuan di antaranya menciptakan teknologi proses guna menghasilkan produk diesel biohidrokarbon dan bioavtur, tutur Edi.

Proyek penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur merupakan proyek kolaboratif yang dilaksanakan beberapa pihak.

Di antaranya, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB Lemigas), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Rekayasa Industri, PT Pertamina (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Direktorat Bioenergi selaku koordinator.

Kerja sama proyek itu mendukung tersedianya teknologi proses dalam negeri guna mengolah minyak nabati menjadi diesel biohidrokarbon dan bioavtur.

Dari kerja sama itu nantinya perolehan hak kekayaan intelektual sesuai kontribusi masing-masing pihak akan divaluasi Kantor Jasa Penilai Publik.

Dengan adanya penandatanganan perjanjian ini diharapkan bisa menjadi acuan semua pihak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dan mendorong percepatan proyek penelitian dan pengembangan teknologi diesel biohidrokarbon dan bioavtur, kata Edi. (*)

Video viral hari ini:

Topik Menarik