Jelang WSBK, Harga Akomodasi Jadi Atensi Dispar NTB

Jelang WSBK, Harga Akomodasi Jadi Atensi Dispar NTB

Otomotif | BuddyKu | Selasa, 2 Agustus 2022 - 11:27
share

MATARAM -Meski masih empat bulan lagi, akomodasi untuk event World Superbike (WSBK) mulai diatensi Dinas Pariwisata (Dispar) NTB. Sudah kami konsolidasikan. Bukan saja untuk WSBK, tapi event-event selanjutnya, kata Kepala Dispar NTB Yusron Hadi.

Kesiapan lebih awal ini sebagai upaya Dispar untuk mengantisipasi meroketnya harga kamar. Seperti yang terjadi menjelang balapan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika Maret lalu.

Naiknya harga kamar hotel di Pulau Lombok bahkan menjadi atensi pemerintah pusat. Hingga Gubernur NTB mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelanggaraan Usaha Jasa Akomodasi. Yang mengatur batas atas harga kamar, berdasarkan zonasi.

Untuk hotel yang berada di zona tempat event berlangsung, diperbolehkan menaikkan harga hingga tiga kali lebih tinggi dari tarif normal. Kemudian hotel di luar zona event, diatur hanya boleh paling tinggi dua kali lipat dan satu kali lipat.

Kenaikan harga kamar tentu harus dibarengi peningkatan kualitas pelayanan. Setidaknya ada atraksi maupun paket wisata yang bisa juga ditawarkan pelaku usaha perhotelan kepada tamu.

Katanya, pergub tersebut memberi kepastian kepada wisatawan yang datang ke NTB untuk menonton event-event internasional. Kami mencoba menciptakan suasana yang baik dalam setiap event, sebutnya.

Untuk Pulau Lombok, dispar membagi akomodasi pada sejumlah kawasan destinasi wisata. Yang seluruhnya memiliki tarif akomodasi berbeda-beda. Pertama, kawasan Senaru dan Kayangan di Kabupaten Lombok Utara (KLU); kedua, Pemenang, Tanjung, dan Gangga di KLU; ketiga, kawasan Gili Trawangan, Meno, dan Air juga di KLU.

Kawasan keempat dan kelima terdapat di Lombok Barat (Lobar), yakni Sekotong serta Lingsar dan Suranadi. Kawasan keenam di Mandalika, Lombok Tengah (Loteng). Kawasan ketujuh berada di Batukliang dan Kopang. Kedelapan di Tetebatu dan Labuan Haji Lombok Timur (Lotim). Kesembilan di Jerowaru. Kesepuluh hingga di Sembalun. Dan terakhir di Kota Mataram.

Adapun untuk jumlah akomodasinya, Dispar mencatat sebanyak 22.038 kamar berada di Pulau Lombok dan Sumbawa. Rinciannya, 11.108 kamar untuk hotel bintang; 6.637 kamar pada hotel melati; bungalow 172 kamar; homestay 2.599 kamar; rusunawa 80 kamar; sarana hunian pariwisata 398 kamar; camping ground 940 kamar; dan vila 104 kamar. (dit/r5)

Topik Menarik