Salurkan 62 5 Juta Liter Selama Satu Semester ID Food Pastikan Semua Wilayah Kebagian Migor

Salurkan 62 5 Juta Liter Selama Satu Semester ID Food Pastikan Semua Wilayah Kebagian Migor

Otomotif | BuddyKu | Rabu, 27 Juli 2022 - 07:38
share

Holding Pangan ID Food melaporkan telah menyalurkan 62,5 juta liter minyak goreng (migor) curah dari Aceh hingga Papua. Perusahaan pelat merah itu yakin, distribusi yang merata ikut berperan dalam menstabilkan harga komoditas ini.

Realisasi itu disampaikan Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan.

Upaya pemerataan distribusi, migor curah langsung disalurkan ke pedagang-pedagang pasar tradisional, ungkap Frans dalam keterangan yang diterima, Senin (25/7).

Frans merincikan distribusi migor curah ke beberapa wilayah. Antara lain ke DKI Jakarta sebanyak 4.888.427 liter, Aceh 2.590.152 liter, Bali 428.640 liter, Banten 1.496.226 liter, Bengkulu 415.964 liter, dan DI Yogyakarta 568.390 liter.

Frans bilang, selain melalui pedagang pasar, distribusi migor curah dilakukan melalui platform digital Warung Pangan (WP), bersinergi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dan, melalui aplikasi digital SIMIRAH2 (Sistem Informasi Minyak Goreng Curah), bersinergi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Di mana sampai 23 Juli 2022, telah terdistribusi migor curah sebanyak 2.575.527 liter.

Sesuai data harian sampai 23 Juli 2022, khusus melalui platform Warung Pangan, ID Food telah mendistribusikan migor ke 19 provinsi, 98 kota, 569 kecamatan dan 1.108 kelurahan, sebutnya.

Frans memastikan, pihaknya berkomitmen untuk terus menjadi bagian yang ikut berperan melakukan pemerataan pangan ke masyarakat.

Terlebih, anggota Holding ID Food yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), juga ditunjuk Pemerintah untuk penyaluran komoditas migor.

Pemerintah, melalui Kemendag sebagai PUJLE (Pelaku Usaha Jasa dan Logistik Eceran) telah menugaskan PPI untuk mendistribusikan migor curah rakyat, tuturnya.

Wakil Direktur Indonesia for Development of Economics Finance (Indef) Eko Listiyanto mengapresiasi peran BUMN. Menurutnya, untuk memastikan distribusi migor curah sampai ke masyarakat, memang perlu melibatkan Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah dalam merealisasikan rencana kerja jangka menengah.

Eko menyebut, hampir 95 persen produksi migor di Indo[1]nesia diproduksi oleh perusahaan swasta. Hal ini menjadi kendala bagi Pemerintah ketika harus mengendalikan harga dan pasokan di dalam negeri. Untuk itu, Pemerintah harus kerja sama dengan berbagai pihak.

Dibentuknya ID Food meski tidak sepenuhnya mengatur migor. Namun perannya tetap harus mendapat apresiasi, ujar Eko kepada Rakyat Merdeka , kemarin.

Eko menuturkan, Pemerintah harus bisa menjaga stabilitas harga migor di level Rp 14 ribu per liter agar tidak lagi terjadi gejolak.

Menurutnya, BUMN dapat diberikan tugas mencadangkan (stok) dan mendistribusikan migor curah dari perusahaan swasta. Termasuk dapat ditugaskan mengelola minyak dari Domestic Market Obligation (DMO) untuk disalurkan untuk rakyat.

Kebutuhan minyak sawit mentah ( Crude Palm Oil /CPO) di dalam negeri, sambung dia, sebenarnya sangat kecil jika dibandingkan dengan total produksi. Yakni, hanya sekitar 10 persen sehingga DMO sebesar 20 persen sudah cukup untuk kebutuhan domestik.

Namun yang perlu diperhatikan adalah kepastian produk terdistribusi di level bawah. Ini aspek yang paling perlu perhatian, imbaunya.

Untuk itu Eko menyarankan, Kementerian BUMN bisa memastikan strategi bisnis PTPN Group yang memiliki kebun sawit dan pabrik pengolahan CPO, agar ikut membantu menstabilkan harga migor.

Terus Dipantau

Sebelumnya, Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) Kemendag pada 20 Juli 2022 diklaim berjalan baik. Bahkan, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menilai, harga migor sudah cenderung stabil.

Selain migor curah, Pemerintah juga terus menyiapkan migor kemasan sederhana Rp 14 ribu per liter. Pemerintah akan terus memantau Program MGCR, agar kebijakan ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, ucapnya, Rabu (20/7).

Sejak 22 Juni 2022, masyarakat dapat membeli migor curah maksimal 10 liter per hari. Hal tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Khususnya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), agar dapat terus berproduksi setiap hari.

Pemerintah juga mulai melakukan sosialisasi kebijakan pembelian migor curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi pada Senin (27/6). PeduliLindungi ini terintegrasi dengan aplikasi Warung Pangan yang dimiliki PPI.

Jika sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi, para pengecer atau pedagang yang telah bermitra dengan Warung Pangan, akan dilengkapi dengan QR ( Quick Response ) Code aplikasi PeduliLindungi. Itu dilakukan, agar memudahkan penjual dalam pendataan pembelian migor.

Jika ada keterbatasan dan hambatan lainnya, masyarakat bisa membeli dengan menyerahkan fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk), sebagai alternatif untuk memudahkan memperoleh migor curah.

Topik Menarik