Motor di Atas 250 CC Diusulkan Tidak Bisa Pakai Pertalite

Motor di Atas 250 CC Diusulkan Tidak Bisa Pakai Pertalite

Otomotif | BuddyKu | Sabtu, 2 Juli 2022 - 20:34
share

SULSELSATU.com, MAKASSAR Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas tengah mengusulkan motor mewah di atas 250 cc tidak lagi memakai Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Motor dengan cc tersebut disarankan agar memakai BBM nonsubsidi dengan kandungan oktan lebih tinggi seperti Pertamax.

Sebelumnya, BPH Migas juga mengusulkan mobil di atas 2.000 cc agar tidak lagi bisa mengkonsumsi BBM subsidi jenis Pertalite.

Dikutip dari detikcom, Sabtu (2/7/2022), Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan pihaknya tengah mengkaji larangan konsumsi Pertalite untuk motor di atas 250 cc.

Mobil plat hitam masih bisa, kecuali yang di atas 2.000 termasuk mobil dan motor mahal. Plat kuning dan angkutan barang masih boleh, kata Saleh.

Pertamina tengah menyaring para pengguna Pertalite agar BBM subsidi itu bisa lebih tepat sasaran. BBM subsidi selama ini disebut dinikmati konsumen yang mampu.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, hal itu tentu berpengaruh terhadap kuota BBM subsidi yang sudah ditetapkan. Maka dari itu, penggunaan BBM subsidi perlu dibatasi agar tidak lagi melebihi kuota.

60 persen masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan terkaya ini mengkonsumsi hampir 80 persen dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40 persen masyarakat rentan dan miskin hanya mengkonsumsi 20 persen dari total subsidi energi tersebut. Jadi diperlukan suatu mekanisme baru, bagaimana subsidi energi ini benar-benar diterima dan dinikmati yang berhak, jelas Irto dalam keterangan resminya.

BBM jenis Pertalite memang tidak cocok untuk semua jenis kendaraan. Pemilik kendaraan sebaiknya harus mengetahui spesifikasi mobil dan menyesuaikan BBM dengan rekomendasi pabrikan.

Pertalite ini cocok digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1. Kalau rasio kompresi mesin lebih besar, maka butuh BBM dengan oktan lebih tinggi. Mobil dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1 kebanyakan ditemui pada lansiran 2014. Sedangkan untuk tahun 2014, umumnya memiliki rasio kompresi mesin 11:1.

Topik Menarik