Lagi, Tesla Pecat 200 Karyawan dari Divisi Autopilot

Lagi, Tesla Pecat 200 Karyawan dari Divisi Autopilot

Otomotif | BuddyKu | Rabu, 29 Juni 2022 - 10:24
share

IDXChannel - Perusahaan produsen mobil listrik, Tesla Inc, lagi-lagi melakukan pemecatan terhadap ratusan karyawannya yang masuk ke dalam tim autopilot, seperti yang diinformasikan oleh orang yang mengetahui kejadian tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/6/2022), orang yang dipecat tersebut merupakan pekerja yang dibayar selama per jam. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Elon Musk selaku CEO Tesla yang menyebut akan memotong 10 persen dari stafnya.

Tak hanya itu, Elon Musk juga mengatakan akan meningkatkan jumlah pekerjaan per jam.

Tim di kantor San Mateo ditugaskan untuk mengevaluasi data kendaraan pelanggan yang terkait dengan fitur bantuan pengemudi Autopilot dan melakukan apa yang disebut pelabelan data. Banyak dari staf adalah spesialis anotasi data, di mana seluruhnya merupakan pekerjaan dengan upah per jam, kata salah satu orang.

Sebelum tindakan pemecatan, kantor tersebut diketahui memiliki sekitar 350 karyawan, beberapa di antaranya sudah dipindahkan ke fasilitas terdekat dalam beberapa pekan terakhir

Sejauh ini, Tesla belum memberikan komentar apapun terkait isu tersebut.

Tesla saat ini tengah melakukan pemangkasan setelah melakukan perekrutan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan yang sekarang berbasis di Austin, Texas ini diketahui mempekerjakan 100.000 karyawan secara global saat membangun pabrik baru di Austin dan Berlin.

Musk sebelumnya memberikan pernyataan yang membuat para pekerja was-was pada awal bulan ini, ketika dia mengatakan PHK akan diperlukan dalam lingkungan ekonomi yang semakin goyah.

Dia mengklarifikasi dalam sebuah wawancara kepada Bloomberg bahwa sekitar 10% karyawan yang digaji akan kehilangan pekerjaan mereka selama tiga bulan ke depan, meskipun jumlah karyawan secara keseluruhan bisa lebih tinggi dalam setahun.

Upaya perampingan pemimpin pasar EV telah berfokus pada area yang tumbuh terlalu cepat. Beberapa pekerja sumber daya manusia dan insinyur perangkat lunak termasuk di antara mereka yang telah diberhentikan, dan dalam beberapa kasus, pemotongan telah memukul karyawan yang telah bekerja di perusahaan hanya beberapa minggu.

Di Buffalo, Tesla terus memperluas tim pelabelan data Autopilot, kata seseorang yang akrab dengan masalah tersebut. Tetapi staf di lokasi itu, yang melakukan peran yang sama, dibayar dengan tarif per jam yang lebih rendah daripada di San Mateo, kata orang itu.

Saat ini, saham Tesla melorot sebanyak 1% di akhir perdagangan Wall Street pada penutupan pagi tadi waktu Wib. Saham jatuh 34% tahun ini hingga penutupan Selasa, dibandingkan dengan penurunan 20% dalam Indeks SP 500. (TYO)

Topik Menarik