Masuk Musim Panas, China Terancam Kekurangan Listrik

Masuk Musim Panas, China Terancam Kekurangan Listrik

Otomotif | BuddyKu | Rabu, 22 Juni 2022 - 08:41
share

JAKARTA - China terancam kekurangan pasokan listrik pada musim panas ini. Hal tersebut karena produksi batu bara yang sedang meningkat.

Dikutip VOA Indonesia, produksi batu bara negara tersebut sedang meningkat karena sebagian besar pasokan, yang kualitasnya lebih rendah dari sebelumnya sehingga terbakar lebih cepat di pembangkit listrik, dialokasikan untuk kebutuhan pembangkit domestik.

Adapun konsumen batu bara terbesar di dunia itu menggantungkan 60 persen pasokan listriknya dari batu bara.

Di mana tahun lalu, volume produksi batu bara domestik yang lebih rendah menyebabkan terjadinya krisis listrik selama berminggu-minggu yang melanda sektor manufaktur di seluruh perekonomi negara peringkat dua dunia tersebut.

Sejak itu, Beijing memerintahkan peningkatan produksi batu bara hingga ke tingkat rekor, dan membatasi harga batu bara untuk memastikan harganya terjangkau untuk pembangkit listrik.

Tapi para pedagang mengatakan batas harga mendorong para penambang untuk memprioritaskan kuantitas batu bara daripada kualitas, membuat pembangkit listrik membutuhkan volume batu bara yang terus meningkat karena mereka ingin meningkatkan produksi.

"Bagi para penambang, mereka tidak memiliki banyak insentif untuk memproduksi batu bara berkualitas tinggi karena marginnya sangat rendah akibat pembatasan harga. Prioritas mereka adalah menghasilkan volume batu bara yang cukup untuk memenuhi target yang ditetapkan pemerintah," kata seorang pedagang batu bara yang berbasis di China.

Untuk batu bara ermal dengan nilai kalori di atas 5.500 kilokalori per kilogram biasanya dianggap sebagai batu bara dengan nilai kalor tinggi.

Konsultan senior di Wood Mackenzie Yu Zhai mengatakan pembangkit listrik juga menyukai kargo berkualitas rendah yang lebih murah dan membantu mengurangi kerugian dari pembangkit listrik.

China sendiri merupakan importir batu bara terbesar di dunia dan juga merupakan importir gas alam cair (LNG) kedua tertinggi di dunia.

Topik Menarik