Cara Kerja Motor Starter pada Sepeda Motor

Cara Kerja Motor Starter pada Sepeda Motor

Otomotif | inewsid | Rabu, 18 Mei 2022 - 10:39
share

JAKARTA, iNews.id - Banyak yang belum mengetahui cara kerja motor starter pada sepeda motor. Saat menghidupkan sepeda motor, biasanya pengendara menekan tombol starter atau menginjak kick starter.

Nah, buat yang kepo, yuk simak penjelasan tentang cara kerja starter motor. Sistem starter sepeda motor menggunakan motor listrik arus searah yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk memberikan gerak mula pada poros engkol.

Gerak mula pada poros engkol atau crankshaft digunakan untuk menggerakan torak naik ke TMA dan turun ke TMB agar proses isap, kompresi, kerja dan buang bisa dimulai.

Tugas sistem starter hanya untuk memberikan gerakan awal poros engkol saat memulai menghidupkan mesin.

Untuk menghidupkan mesin sepeda motor diperlukan gerakan awal pada poros engkol (crankshaft) agar torak bergerak naik turun sehingga mesin dapat memulai siklusnya.

Gerakan awal berupa putaran pada poros engkol diberikan oleh Sistem Starter atau Sistem Penggerak Mula.

Sistem starter dibedakan menurut jenis penggerak yang memulai putaran, yaitu sistem starter mekanis dan sistem starter motor listrik. Kedua sistem starter ini hampir semuanya dipasang pada berbagai jenis sepeda motor.

Dari kedua sistem starter tersebut, jenis penggerak motor listrik merupakan jenis yang paling banyak digunakan oleh pengguna sepeda motor karena penggunaanya yang mudah dan ringan.

Sedangkan sistem starter jenis penggerak mekanis atau sering disebut juga dengan kick starter lebih banyak digunakan sebagai cadangan karena penggunaannya yang lebih ribet.

Kick starter membutuhkan tenaga yang cukup besar untuk menggerakan poros engkol sehingga digunakan hanya ketika sistem starter motor listrik mengalami gangguan.

Bagaimana cara kerja motor starter pada sepeda motor. Ada banyak komponen pada sistem starter motor. Masing-masingnya memiliki tugas dan fungsi tersendiri. Berikut adalah komponen pada sistem starter motor:

1. Baterai

Baterai adalah sumber listrik berarus DC dengan tegangan 12 Volt. Hampir semua komponen kelistrik pada sepeda motor mengambil energi listrik dari baterei.

Kapasitas baterei berbeda-beda pada setiap merk dan tipe sepeda motor, yang biasanya disesuaikan dengan kapasitas mesin dan kelengkapan kelistrikan lainnya.

2. Fuse atau Sekring

Fuse atau sekring adalah komponen pengaman rangkaian kelistrikan saat terjadi short circuit atau hubungan singkat.

Ketika terjadi short circuit maka fuse akan memutuskan dirinya sendiri agar komponen dan kabel dalam rangkaian kelistrikan tidak terbakar atau rusak.

3. Ignition Switch atau Main Switch atau Kunci Kontak

Ini adalah sejenis saklar yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian kelistrikan secara keseluruhan menggunakan bantuan anak kunci yang dibuat unik.

Hampir semua sistem kelistrikan pada sepeda motor akan mengambil tegangan dari baterei dengan melewati Saklar Utama ini.

4. Starter Relay atau Magnetic Switch

Komponen ini adalah saklar dengan kemampuan daya besar untuk mengalirkan listrik dari baterei menuju ke Motor Starter yang akan terhubung (ON) dan terputus (OFF) dengan teknik picuan kemagnetan.

Ada dua bagian didalam Starter Relay yaitu, Selenoid dan Kontak Besar yang dihubungkan oleh plat. Ketika sifat kemagnetan terbentuk pada selenoid maka kontak besar dalam posisi ON, jika sifat kemagnetan menghilang pada selenoid maka kontak besar dalam posisi OFF.

Starter Relay menggunakan kontak saklar berukuran besar karena konsumsi daya motor listrik yang besar pula. Hal ini untuk memperlambat tingkat keausan kontak saklar akibat panas yang muncul ketika saklar mulai terhubung dan terputus serta untuk memaksimalkan energi listrik yang dialirkan menuju ke motor starter.

5. Motor Starter

Motor Starter adalah motor listrik arus searah yang mengubah energi listrik baterai menjadi energi mekanik untuk menggerakan poros engkol.

Motor Listrik ini membutuhkan daya yang besar sehingga kabel dan saklar yang digunakan untuk mengalirkan energi listrik juga harus yang berdaya besar agar motor listrik mampu menghasil putaran yang cepat dan kuat.

6. Starter Switch atau Saklar Starter

Komponen yang satu ini adalah saklar khusus yang digunakan untuk mengaktifkan Starter Relay. Pada saat Starter Switch dalam posisi terhubung (ON) atau posisi ditekan maka akan terbentuk kemagnetan pada selenoid yang mampu menghubungkan saklar didalam Magnetic Switch.

Pada saat Starter Switch dalam posisi terputus (OFF) maka sifat kemagnetan pada selenoid akan menghilang dan saklar didalam Magnetic Switch akan terputus.

Starter Switch berperan sebagai saklar pemicu untuk mengatur pembentukan sifat kemagnetan pada selenoid didalam Starter Relay. Starter Switch ditempatkan pada area kemudi yang mudah untuk dijangkau jari tangan.

Topik Menarik