Kisah Duet Tangguh Praveen/Melati, Bikin Bintang Bulu Tangkis Denmark Frustrasi hingga Banting Raket

Kisah Duet Tangguh Praveen/Melati, Bikin Bintang Bulu Tangkis Denmark Frustrasi hingga Banting Raket

Olahraga | okezone | Selasa, 11 November 2025 - 12:19
share

KISAH tangguhnya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menarik diulas. Mereka pernah bikin bintang bulu tangkis Denmark frustrasi hingga banting raket di Olimpiade Tokyo 2020.

Pebulu tangkis Denmark yang dimaksud adalah duet Mathias Christiansen/Alexandra Boje. Mereka diketahui jadi andalan Denmark di ganda campuran.

1. Praveen/Melati Duet Tangguh

Sama seperti Christiansen/Boje, duet Praveen/Melati pun pernah jadi andalan Indonesia di sektor ganda campuran. Di puncak kariernya, duet berjuluk The Honey Couple itu pernah menduduki peringkat keempat dunia. Momen itu tepatnya terjadi pada 2020.

Duet Praveen/Melati pun banyak mempersembahkan gelar juara di ajang bergengsi. Di antaranya, mereka meraih medali emas SEA Games 2019, medali perunggu Kejuaraan Asia 2022, hingga gelar juara Denmark Open 2019, French Open 2019, dan All England 2020.

2. Bikin Lawan Frustrasi

Dengan kualitas yang dimiliki, melawan Praveen/Melati bukan hal mudah bagi sejumlah pemain top dunia. Mereka bisa mengalahkan nama-nama pemain top dunia, seperti Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Wang Yilyu/Huang Dong Ping, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, hingga Mathias Christiansen/Alexandra Boje.

Nama terakhir bahkan sampai dibuat frustrasi oleh Praveen/Melati kala berhadapan di Olimpiade Tokyo 2020. Berjumpa di laga kedua Grup C, Christiansen/Boje harus menghadapi persaingan sengit dari Praveen/Melati.

Pasangan Denmark itu bahkan sempat tertinggal dengan selisih tujuh poin di interval pertama. Tetapi, Christiansen/Boje langsung bangkit. Mereka bisa menyamakan kedudukan setelah interval hingga memberikan ketegangan bagi Praveen/Melati dengan memaksa bermain deuce di penghujung gim pertama.

Namun, pasangan Indonesia lebih beruntung. Praveen/Melati pun menutup gim tersebut dengan kemenangan 24-22.

 

Di gim kedua, Christiansen/Boje berusaha bangkit. Mereka pun bisa mengungguli Praveen/Melati di awal-awal set dengan skor 5-0.

Namun, keunggulan tersebut tak dapat dipertahankan. Setelah interval, susul-menyusul kedudukan tersaji, namun Praveen/Melati tetap lebih perkasa dengan menang 21-19.

Poin terakhir yang didapat Praveen/Melati terjadi karena kesalahan dari Christiansen. Niat melakukan defense dari smash yang dilakukan Praveen, shuttlecock yang dihalaunya malah terbentur di net.

Kondisi ini membuat Mathias Christiansen kesal bukan main. Dia bahkan sampai membanting raket dari tangan kanannya sambil berteriak keras. Suara raket dan teriakannya tersebut sampai terdengar satu stadium yang tanpa penonton itu.

Tak lama kemudian, Mathias Christiansen menunjukkan gestur meminta maaf. Ia pun tetap memberi salam baik kepada Praveen/Melati, meski merasa kecewa dengan kekalahan tersebut.

Topik Menarik