Andrea Pirlo Tak Pernah Inginkan Cristiano Ronaldo di Juventus: CR7 Buruk saat Sprint!

Andrea Pirlo Tak Pernah Inginkan Cristiano Ronaldo di Juventus: CR7 Buruk saat Sprint!

Olahraga | inews | Jum'at, 17 Oktober 2025 - 08:00
share

TURIN, iNews.id - Kisah mengejutkan datang dari mantan pelatih Juventus, Andrea Pirlo. Menurut pengakuan mantan asistennya, Alparslan Erdem, legenda Italia itu sebenarnya tidak menginginkan Cristiano Ronaldo di skuadnya saat melatih Juventus musim 2020/2021.

Meski demikian, ia terpaksa memainkan CR7 karena tekanan dari manajemen klub dan nilai komersial sang megabintang.

Pirlo Dipaksa Mainkan Ronaldo: “Dia Tidak Bisa Berbuat Apa-apa”

Andrea Pirlo memulai karier kepelatihannya dengan langsung menangani Juventus pada tahun 2020, hanya dua tahun setelah pensiun dari dunia sepak bola. Meski berhasil memenangkan Coppa Italia dan Supercoppa Italiana, kariernya di Turin hanya bertahan satu musim.

Kini, sebuah fakta menarik terungkap. Dalam wawancara di podcast Bild, Alparslan Erdem yang menjadi asisten Pirlo di Karagumruk (Turki) tahun berikutnya mengatakan:

“Pirlo tidak menginginkan Ronaldo di timnya, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini adalah Cristiano Ronaldo," kata Erdem dikutip dari Football Italia, Kamis (16/10/2025).

Lebih lanjut, Erdem menjelaskan bahwa berdasarkan analisis data internal tim, Cristiano Ronaldo mencatatkan statistik terburuk dalam sprint dan tekanan tinggi. Hal ini tentu bertolak belakang dengan gaya bermain pressing intens yang coba diterapkan Pirlo.

“Kami menganalisis data, yang menunjukkan bahwa Cristiano Ronaldo adalah yang terburuk dalam sprint dan tekanan tinggi,” ucap Erdem


Pirlo Lebih Pilih Morata daripada Ronaldo dan Dybala

Ternyata bukan hanya Ronaldo yang tidak sesuai dengan rencana taktik Pirlo. Bahkan, Paulo Dybala juga dianggap kurang cocok dengan sistem yang diusung sang pelatih. Di sisi lain, Alvaro Morata justru menjadi pilihan favorit karena dianggap lebih cocok dengan formasi 4-4-2 yang diterapkan.

“Pirlo jauh lebih menyukai Alvaro Morata, yang sangat cocok dengan taktik 4-4-2-nya. Sistem itu tidak berhasil dengan Ronaldo atau Paulo Dybala, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa,” tutur Erdem.

Fakta ini memperjelas bahwa Pirlo sebenarnya tidak memiliki kontrol penuh atas komposisi timnya, karena klub memaksakan pemain-pemain bintang demi kepentingan komersial dan nilai investasi.

Karier Setelah Juventus: Pirlo dan Erdem Pisah Jalan

Setelah dipecat dari Juventus, Andrea Pirlo sempat menangani Sampdoria sebelum kini melatih United FC di Uni Emirat Arab. Sementara Alparslan Erdem melanjutkan kariernya di Rabotnicki Skopje, Makedonia Utara.

Meskipun hanya bertahan semusim di Juventus, pengalaman Pirlo menyimpan banyak cerita, termasuk tekanan internal dan ketidaksesuaian antara visi taktik dan kekuatan pemain yang tersedia.

Topik Menarik