10 Pebulu Tangkis Top Indonesia yang Namanya Masuk BWF Hall Of Fame, Nomor 1 Legenda Tunggal Putra Tanah Air
PENGHARGAAN BWF Hall of Fame kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar bulu tangkis, terutama di Indonesia dan Malaysia. Perdebatan muncul setelah pebulu tangkis legendaris Malaysia, Lee Chong Wei, masuk dalam daftar tersebut, sementara rivalnya dari Indonesia, Taufik Hidayat, belum.
Meskipun demikian, Indonesia sendiri patut berbangga karena telah memiliki 10 atlet yang namanya terukir di jajaran elite BWF Hall of Fame. Penghargaan ini diberikan kepada pebulu tangkis yang tidak hanya berprestasi luar biasa, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan olahraga bulu tangkis, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Berikut 10 Pebulu Tangkis Top Indonesia yang Namanya Masuk BWF Hall Of Fame:
1. Rudy Hartono (1997): Dianggap sebagai salah satu tunggal putra paling berpengaruh, Rudy Hartono mengukir sejarah dengan delapan gelar All England dan medali emas Olimpiade Munich 1972.
2. Dick Sudirman (1997): Salah satu pendiri PBSI dan mantan Ketua Umum PBSI selama 22 tahun. Namanya diabadikan menjadi Piala Sudirman, turnamen beregu campuran bergengsi dunia.
3. Christian Hadinata (2001): Spesialis ganda yang meraih dua gelar juara dunia pada tahun yang sama, 1980, dan menjadi bagian penting dari tim Piala Thomas Indonesia.
4. Liem Swie King (2002): Dijuluki 'Raja Smash', Liem Swie King adalah salah satu tunggal putra terbaik pada masanya, meraih tiga gelar All England dan tiga Piala Thomas untuk Indonesia.
5. Susy Susanti (2004): Tunggal putri pertama Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992. Ia juga berhasil memenangkan berbagai gelar bergengsi lainnya, termasuk Kejuaraan Dunia dan Piala Uber.
6. Tjun Tjun (2009): Bersama pasangannya, Tjun Tjun mendominasi sektor ganda putra pada era 1970-an, mengumpulkan lima gelar All England, satu Kejuaraan Dunia, dan tiga Piala Thomas.
7. Johan Wahjudi (2009): Pasangan Tjun Tjun di ganda putra. Keduanya meraih gelar Kejuaraan Dunia 1977, dua Piala Thomas, dan dua medali emas SEA Games.
8. Ricky Subagja (2009): Bersama Rexy Mainaky, Ricky mempersembahkan medali emas Olimpiade Atlanta 1996 dan memenangkan berbagai turnamen bergengsi lainnya.
9. Rexy Mainaky (2009): Pasangan ganda putra Ricky Soebagdja, yang juga meraih medali emas Olimpiade dan gelar juara dunia. Setelah pensiun, ia dikenal sebagai pelatih yang sukses mengorbitkan ganda putra elite.
10. Liliyana Natsir (2022): Ganda campuran elite yang meraih empat gelar juara dunia dan puncak karier dengan medali emas Olimpiade Rio 2016. Ia juga pernah menduduki peringkat satu dunia dengan dua pasangan berbeda.










