Duet Striker Impian Sir Alex Ferguson yang Tak Pernah Terwujud di Man United
MANCHESTER, iNews.id – Legenda hidup Manchester United, Sir Alex Ferguson, pernah mengungkap dua nama penyerang yang menurutnya akan menjadi duet impian paling mematikan di lini depan Setan Merah. Namun sayang, kombinasi maut ini tak pernah benar-benar terjadi di lapangan.
Pelatih asal Skotlandia yang kini berusia 83 tahun itu menjabat sebagai manajer Manchester United selama 27 tahun, dari 1986 hingga 2013. Selama masa kepemimpinannya, Ferguson membawa pulang 38 trofi bergengsi, termasuk 13 gelar Liga Primer Inggris, 2 trofi Liga Champions, dan sederet piala domestik maupun internasional lainnya.
Dua Nama, Satu Impian Besar yang Gagal Terwujud
Meski sukses besar selama melatih, Ferguson ternyata masih menyimpan satu keinginan besar: menyatukan Ruud van Nistelrooy dan Denis Law dalam satu tim.
Dalam wawancara beberapa tahun lalu, Fergie menyebut secara gamblang:
“Saya ingin sekali memiliki Denis Law bersama Ruud Van Nistelrooy,” ungkap Ferguson.
Sayangnya, impian itu tak pernah menjadi kenyataan. Denis Law, legenda Manchester United yang juga sempat membela Manchester City, sudah pensiun jauh sebelum Van Nistelrooy merumput di Old Trafford.
Law, yang wafat pada Januari 2025 di usia 84 tahun, tercatat mencetak 237 gol dari 405 pertandingan untuk United. Ia juga turut membawa tim meraih gelar Piala Eropa 1967/68.
Van Nistelrooy: Mesin Gol Era Modern
Sementara itu, Ruud van Nistelrooy, yang kini berusia 49 tahun, adalah salah satu predator paling tajam di era modern Manchester United. Dalam 219 laga bersama United, ia mengoleksi 150 gol dan 28 assist. Ia membantu klub meraih tiga gelar utama, termasuk Premier League 2002/03.
Dalam wawancaranya bersama The Guardian tahun 2024, Van Nistelrooy menyampaikan kekagumannya terhadap gaya main ofensif yang diterapkan Ferguson:
“Di Manchester United, Sir Alex selalu mendorong kami untuk maju. Melihat ke depan, bermain ke depan, memberikan umpan silang, menembak tepat sasaran," tuturnya.
“Sebagai pemain, saya menyukai perasaan yang ditimbulkannya. Saya ingin bermain seperti itu, dan saya ingin menularkan perasaan yang sama kepada tim saya,” lanjutnya.










