Terungkap! Alasan Mengejutkan Jay Idzes Tolak Jadi Kapten dan Serahkan Tugas ke Asnawi saat Vs China
JAKARTA, iNews.id – Polemik soal ban kapten Timnas Indonesia saat laga kontra China akhirnya terungkap. Mantan pelatih Garuda, Shin Tae-yong, membongkar alasan mengapa bukan Jay Idzes, melainkan Asnawi Mangkualam yang mengenakan ban kapten.
Pertandingan yang berlangsung pada 15 Oktober 2024 itu menjadi sorotan karena sebelumnya, Jay Idzes sempat menjabat kapten saat Timnas menghadapi Arab Saudi dan Bahrain. Namun, saat Indonesia melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Shin memutuskan menyerahkan kembali ban kapten ke Asnawi.
Hal ini memunculkan spekulasi liar di kalangan fans, terutama setelah Shin Tae-yong diberhentikan dari kursi pelatih pada awal 2025. Isu konflik internal sempat merebak, namun kini sang pelatih angkat bicara untuk meluruskan segalanya.
“Oh yang itu? Banyak penggemar yang penasaran ya? Sebenarnya dari awal kaptennya memang Asnawi. Dari awal kaptennya Asnawi, wakil kaptennya Jay, Jordi (Amat), dan penjaga gawang Maarten (Paes). Mereka bertiga wakil kapten,” jelas Shin Tae-yong, dikutip dari kanal YouTube Jekpot, Rabu (13/8/2025).
Pelatih asal Korea Selatan itu menyebut, komposisi kapten dan wakil sudah ditetapkan sejak awal. Asnawi menjadi kapten utama, sementara Jay Idzes, Jordi Amat, dan Maarten Paes menjadi wakil.
Saat Asnawi tidak masuk starting line-up, Jay mengambil alih ban kapten. Namun begitu Asnawi kembali ke skuad utama, Jay dengan rendah hati memilih untuk tetap menjadi wakil.
“Sebenarnya waktu itu saya tanya Jay apa dia mau jadi kapten. Tapi Jay menolak, katanya kapten tim itu Asnawi. Jadi berhubung Asnawi turun bertanding, dia yang harus jadi kapten. Makanya posisi kapten dikasih ke Asnawi,” lanjut Shin.
Tak hanya menolak secara sopan, Jay bahkan mempertegas bahwa Asnawi adalah “kapten asli” Timnas Indonesia.
“Saya bilang ke Jay, ‘Berhubung kamu kapten waktu Asnawi enggak tanding, sekarang mau jadi kapten lagi gak?’ Dia jawab ‘Gak mau, kapten asli itu Asnawi’. Katanya dia ingin jadi wakil kapten saja karena kapten aslinya Asnawi dan kami sepakat gitu,” tambah Shin Tae-yong.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini juga menyayangkan munculnya kegaduhan di kalangan fans, padahal semua keputusan diambil berdasarkan komunikasi terbuka dan rasa saling menghormati antar pemain.
“Jadi keputusan diambil dari situ, tapi saya enggak paham kenapa itu bisa menjadi isu. Soalnya Asnawi itu selalu inisiatif nyatuin pemain lokal dan pemain naturalisasi, jadi saya minta dia jadi kapten yang bisa menyatukan tim. Jay juga jadi kapten saat Asnawi gak turun ke lapangan, kalau Asnawi turun, dia nempatin diri sebagai wakil kapten. Jadi kami sepakat untuk bersatu dengan koordinasi Asnawi, tapi kayaknya kurang tersampaikan ke penggemar,” tutupnya.
Timnas Tidak Retak, Justru Makin Solid
Alih-alih menjadi tanda perpecahan, keputusan Jay Idzes untuk menyerahkan ban kapten justru menunjukkan kerendahan hati dan solidaritas yang tinggi di dalam skuad Timnas Indonesia. Asnawi Mangkualam pun tak sekadar diberi kepercayaan, tapi juga menunjukkan kualitas sebagai pemimpin yang mampu menyatukan pemain lokal dan naturalisasi.










