Sejarah Piala Kemerdekaan dan Menguji Kematangan Timnas Indonesia U-17 Menuju Piala Dunia
Setelah 17 tahun vakum, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menghidupkan turnamen legendaris Piala Kemerdekaan. Namun, edisi kali ini berbeda.
Turnamen yang sebelumnya diikuti tim senior ini akan berfokus pada kategori usia muda, yaitu U-17. Piala Kemerdekaan 2025 akan diselenggarakan di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, pada 12-18 Agustus 2025.
Turnamen ini menjadi ajang pemanasan berkelas bagi empat tim peserta yang semuanya merupakan kontestan Piala Dunia FIFA U-17 di Qatar pada November mendatang. Mereka adalah Indonesia U-17, Tajikistan U-17, Uzbekistan U-17, dan Mali U-17.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Asia U-20: Timnas Putri Indonesia Ditahan Imbang India
Sejarah Panjang Piala Kemerdekaan
Piala Kemerdekaan pertama kali digelar pada tahun 1985 sebagai turnamen mini. Kala itu, PSSI membentuk dua tim, Rajawali dan Garuda, untuk bersaing dengan tujuh tim dari negara lain, dengan Chile XI keluar sebagai juara.Sejak saat itu, turnamen ini menjadi ajang rutin dengan berbagai format dan peserta. Timnas Indonesia pernah meraih kejayaan di turnamen ini. Pada 1987, Timnas Indonesia A berhasil mengalahkan Aljazair XI 2-1 di final. Kemenangan bersejarah juga terjadi pada tahun 2000. Saat itu, Timnas yang diperkuat oleh Aji Santoso dan kawan-kawan sukses menumbangkan Irak U-20 dengan skor telak 3-0.
Baca Juga:Hasil Piala AFF Putri: Timnas Putri Indonesia Dicukur Thailand dengan Skor 0-7
Edisi terakhir pada 2008 juga penuh drama. Timnas senior keluar sebagai juara setelah lawan mereka, Libya U-23, mundur dari pertandingan final karena insiden di jeda babak.
Dengan kembalinya turnamen ini, PSSI berharap dapat memberikan pengalaman berharga bagi Timnas U-17 yang akan berlaga di kancah dunia. Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang pemanasan, tetapi juga kesempatan untuk mengulang kembali sejarah manis Piala Kemerdekaan di kandang sendiri.










