Dilema Pemain Abroad di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ancaman Persiapan Singkat Hantui Timnas Indonesia!

Keberadaan pemain yang berkarier di luar negeri atau pemain abroad seringkali dianggap sebagai keuntungan besar bagi tim nasional. Namun, menjelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, muncul kekhawatiran serius terkait sisi negatifnya, terutama dalam hal persiapan tim.

FIFA dan AFC telah merilis jadwal pertandingan krusial yang akan mempertemukan enam tim terbaik Asia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Mereka adalah Indonesia, Arab Saudi, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman.

Dalam format ini, juara grup otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Sementara runner-up akan bertarung dalam playoff dua leg untuk memperebutkan satu tempat di playoff antar-konfederasi.

Baca Juga:UEA Tuntut Netralitas FIFA dan AFC dalam Penentuan Tuan Rumah Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pertandingan babak keempat dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025. Bagi tim nasional yang banyak mengandalkan pemain abroad, jadwal ini berpotensi menjadi bumerang.Timnas Indonesia sendiri memiliki pengalaman buruk terkait persiapan minim. Penggemar sepak bola di Tanah Air tentu masih ingat bagaimana Skuad Garuda dipermalukan Australia 1-5 pada 20 Maret 2025.

Saat itu, Rizky Ridho dkk hanya memiliki waktu persiapan dua hingga tiga hari di Sydney. Situasi serupa juga terjadi saat Timnas Indonesia takluk 0-6 dari Jepang setelah hanya menjalani dua kali latihan di Osaka.

Baca Juga:Perbandingan Ranking FIFA Timnas Indonesia vs Negara ASEAN di Bulan Juni

Masalah persiapan ini menjadi sorotan utama. Jangan sampai Timnas Indonesia terus-menerus "belajar" dari kekalahan tanpa ada pembenahan. Babak keempat ini adalah putaran yang sangat krusial.

Jika FIFA dan AFC memutuskan untuk tidak menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah, ini bisa menjadi petaka besar bagi Skuad Garuda. Penggemar sepak bola di Tanah Air juga perlu bersikap realistis mengenai performa Timnas Indonesia di luar kandang.

Dalam 10 pertandingan tandang di babak ketiga, Skuad Garuda belum pernah meraih kemenangan. Catatan terbaik hanyalah hasil imbang 1-1 melawan Arab Saudi dan 2-2 melawan Bahrain. Sisanya, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan lawan, seperti kekalahan 2-1 dari China, 5-1 dari Australia, dan 6-0 dari Jepang.