Ungkapan Haru Septian David saat Tinggalkan PSIS Semarang: “Bukan Sekadar Pergi, Ini Melepas Sebagian Rumah!
SEMARANG, iNews.id – Septian David Maulana baru-baru ini membuat publik sepak bola Indonesia terharu lewat unggahan emosional di akun X pribadinya. Sang gelandang berbakat ini secara terbuka mengumumkan keputusannya meninggalkan PSIS Semarang setelah enam musim membela klub berjuluk Mahesa Jenar itu.
Yang bikin haru, Septian menyebut perpisahan ini jauh lebih dari sekadar perpindahan pemain biasa. Baginya, PSIS adalah rumah, identitas, dan bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya.
Dalam tulisannya yang penuh makna, Septian menegaskan bahwa meninggalkan PSIS bukan sekadar berganti seragam. “Ini seperti melepas sebagian dari rumah,” tulisnya di akun X @davidmaulana13, Kamis (12/6/2025).
“Kota ini, tim ini, logo Tugu Muda yang melekat di dada semuanya adalah bagian dari diri saya yang tak akan pernah hilang,” tuturnya.
3 Kali Runner-Up di Turnamen Super 500, Putri KW Bidik Gelar Juara di Indonesia Masters 2026
Bermain di PSIS selama enam musim bukan hanya soal prestasi di lapangan, tetapi juga proses pendewasaan dan pembelajaran.
“Di sini saya belajar arti perjuangan, loyalitas, dan bagaimana mencintai sesuatu sepenuh hati,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur. Sebuah pengakuan yang menggambarkan kedalaman ikatan emosional antara pemain dan klub yang membesarkannya.
Tak lupa, Septian David menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh elemen yang mendukungnya selama ini.
“Terima kasih untuk manajemen, pelatih, rekan setim, dan tentu saja – suporter Panser Biru, Snex, Tribun Timur, dan seluruh masyarakat pecinta Mahesa Jenar,” katanya. Dukungan dari tribun dan doa para pendukung, menurutnya, selalu menjadi energi terbesar saat dia menginjak lapangan hijau.
Suporter PSIS yang fanatik dan setia ternyata sangat berarti bagi Septian. Ia menyebutkan bagaimana suara mereka dari tribun, doa saat laga, hingga senyuman dan pelukan setelah pertandingan akan selalu dibawanya dalam setiap langkah berikutnya.
“Semua itu akan selalu saya bawa ke mana pun langkah ini pergi,” ucapnya penuh haru.
Komentar Mauricio Souza usai Persija Menang di HUT ke-97, The Jakmania Bikin GBK Bergejolak
Namun, perpisahan ini juga dibarengi rasa penyesalan. Septian mengakui belum bisa memberikan yang terbaik sepenuhnya untuk PSIS selama enam musim terakhir.
“Maafkan saya jika belum mempersembahkan yang terbaik untuk Mahesa Jenar,” katanya sambil menyampaikan permohonan maaf dengan tulus.
Meninggalkan PSIS tentu bukan keputusan mudah bagi Septian. “Saya pergi dengan berat hati,” ujarnya. Kata-kata ini menggambarkan betapa dalamnya rasa cinta dan keterikatan emosionalnya kepada klub dan kota Semarang, yang sudah menjadi rumah kedua.
Meski begitu, ia juga menegaskan ini bukan akhir dari hubungan cinta antara dirinya dan PSIS.
“Ini hanya jeda dalam perjalanan,” katanya optimis. Unggahan ini sekaligus menjadi janji bahwa suatu saat nanti mereka akan bertemu kembali dengan cerita yang lebih besar dan lebih gemilang.
Sebagai sosok yang sudah lama mengabdikan diri di PSIS, pengumuman perpisahan Septian David ini tentu meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemar Mahesa Jenar. Mereka tak hanya kehilangan seorang pemain berbakat, tapi juga figur yang mewakili semangat dan jiwa klub. Kini, publik menantikan babak baru dalam karier Septian dan berharap ia bisa terus bersinar di panggung sepak bola nasional maupun internasional.










