Jalan Terjal Stefano Lilipaly Pulang ke Timnas Indonesia

Setelah nyaris dua tahun absen dari panggung internasional, Stefano Lilipaly akhirnya kembali memperkuat Timnas Indonesia. Pemain senior milik Borneo FC itu menjadi salah satu nama kejutan yang dipanggil pelatih Patrick Kluivert untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang dua laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pengumuman pemanggilan Lilipaly disampaikan melalui program Garuda Calling yang dirilis pada Minggu, 18 Mei 2025. Momen ini menjadi comeback istimewa bagi pemain berusia 35 tahun tersebut, yang terakhir kali mengenakan seragam Merah Putih saat Indonesia mengalahkan Turkmenistan 2-0 dalam laga uji coba pada Agustus 2023. Dalam pertandingan itu, ia tampil sebagai pemain pengganti selama 19 menit.

“Sangat berat. Kita main kandang di GBK dan ya, kita harus menang di sini kalau kita mau lolos atau mau ke ronde empat, kita harus menang,” kata Lilipaly dalam kanal YouTube resmi Timnas Indonesia. “Kita fokus ke China dulu, itu yang paling penting.”

Tersingkir di Era Shin Tae-yong

Lilipaly sempat menjadi sosok vital di skuad Garuda, terutama saat Piala AFF 2016 dan Asian Games 2018. Ia dikenal sebagai gelandang kreatif yang mampu menciptakan peluang dan mencetak gol penting. Salah satu momen paling dikenang tentu saja saat ia mencetak gol voli spektakuler ke gawang Singapura di Piala AFF 2016 yang memastikan Indonesia lolos dari fase grup.

Namun, kiprahnya mulai meredup sejak era kepelatihan Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu lebih memilih membangun skuad dengan wajah-wajah muda dan pemain keturunan yang berkarier di Eropa. Lilipaly pun perlahan tersingkir dari radar dan hanya tampil sporadis, salah satunya saat tampil dari bangku cadangan melawan Kuwait dan Yordania pada Kualifikasi Piala Asia 2023.

Kini, di bawah nakhoda baru Patrick Kluivert, Lilipaly kembali diberi kesempatan. Pengalaman dan kualitas yang ia miliki diyakini masih menjadi aset penting bagi perjuangan Timnas Indonesia menuju putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kendati lama absen, Lilipaly mengaku tetap mengikuti perkembangan Timnas Indonesia. Ia bahkan memberi pujian terhadap performa tim saat ini, terutama dengan hadirnya sejumlah pemain keturunan yang tampil di liga-liga Eropa.

“Sudah beberapa pertandingan saya lihat (Timnas Indonesia) sangat bagus, kuat, banyak pemain dari Eropa main di kompetisi yang bagus. Mereka bisa berkontribusi untuk Timnas dan level lebih tinggi dari dulu,” ujarnya.

Tak hanya pemain keturunan, Lilipaly juga memberikan kredit kepada para pemain muda lokal, salah satunya Marselino Ferdinan yang tampil cemerlang dengan mencetak dua gol ke gawang Arab Saudi.

“Marselino juga cetak dua gol, sangat bagus buat dia dan yang lain juga bagus. Semoga kita bisa meraih hasil bagus nanti, itu yang paling penting,” tambahnya.

TC yang digelar di Bali juga memberikan nuansa emosional bagi Lilipaly. Ia pernah menghabiskan lima musim membela Bali United dan menyebut Pulau Dewata sebagai rumah keduanya.

“Bali seperti rumah kedua buat saya, banyak memori di sini bersama Bali United dan ya, bagus TC di sini suasananya enak,” ujar eks pemain Almere City itu.

Kini, Lilipaly akan berjuang bersama rekan-rekannya untuk menjaga asa Indonesia lolos ke babak keempat. Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu China pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), sebelum bertandang ke markas Jepang pada 10 Juni 2025.

Skuad Garuda saat ini mengoleksi sembilan poin dan berada di posisi keempat klasemen sementara Grup C. Satu kemenangan dari dua laga tersisa bisa menjadi kunci untuk melanjutkan perjalanan ke babak selanjutnya dan menjaga impian tampil di Piala Dunia 2026 tetap hidup.

Stefano Lilipaly lahir di Arnhem, Belanda, dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Oktober 2011 setelah menjalani proses naturalisasi. Ia mencatat debut untuk Timnas Indonesia pada 14 Agustus 2013 melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo, dan langsung mencuri perhatian dengan mencetak assist untuk Greg Nwokolo.

Sejauh ini, Lilipaly telah mengoleksi 30 caps dan mencetak tiga gol untuk Timnas Indonesia. Kembalinya ia ke skuad Garuda menjadi bukti bahwa pengalaman dan kualitas tak lekang oleh waktu, dan bisa menjadi penentu dalam laga-laga krusial.