Manny Pacquiao Comebak di Usia 46: Sejarah Gelar Atau Uang Besar?

Manny Pacquiao Comebak di Usia 46: Sejarah Gelar Atau Uang Besar?

Olahraga | sindonews | Sabtu, 24 Mei 2025 - 08:08
share

Manny Pacquiao comeback di usia 46 tahun dihadapkan pada pilihan sejarah gelar atau uang besar? Manny Pacquiao akan naik ring pada bulan Juli mendatang untuk bertarung melawan pemegang gelar juara dunia kelas welter WBC, Mario Barrios.

Manny Pacquiao terakhir kali terlihat dalam pertarungan resmi pada tahun 2021, menderita kekalahan angka mutlak dari Yordenis Ugas. Sejak saat itu, ia bertarung dalam sebuah pertandingan ekshibisi melawan Rukiya Anpo, di mana ia terlihat lebih lambat.

So, apakah Manny Pacquiao mencetak sejarah besar menjadi salah satu juara dunia tertua atau mengejar uang besar? Melihat aksi Manny Pacquiao melawan Rukiya Anpo, memang faktor usia dan fisik sangat masuk akal jika Pacman lebih bijak tetap pensiun. Belum lagi usia 46 tahun sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatannya di ring.

Namun, banyak penggemar tinju memiliki kecenderungan untuk berasumsi bahwa pensiun dan usia tidaklah penting, bahwa petinju yang sudah tua dan pensiun dapat melanjutkan apa yang mereka tinggalkan saat meninggalkan ring. Terbaru, ketika dunia tinju dihebohkan kembalinya Mike Tyson ke ring tinju di usia 58 tahun melawan Jake Paul.

Banyak juga yang mengkritik keputusan Mike Tyson untuk bertarung lagi secara profesional. Mereka juga mengkritik Jake Paul yang mau menerima tawaran bertarung dengan Tyson secara profesional.

Memang tidak bisa dimungkiri jika Mike Tyson di usia 58 tahun bukanlah Mike Tyson yang ganas ketika masih muda. Bila dibandingkan dengan George Foreman atau Bernard Hopkins yang kembali bertarung dan menjadi juara dunia di usia 45 tahun dan 48 tahun, sepertinya Manny berjudi dengan nasibnya untuk mengulang apa yang dilakukan mereka.

Apakah akan terjadi kejutan Pacquiao mengalahkan Mario Barrios yang berusia 30 tahun dan akan menjadi salah satu juara dunia tertua seperti Foreman atau Hopkins?. Alangkah bijak jika Pacquiao tetap pensiun untuk melindungi kesehatannya, dan berharap Barrios akan menghadapi sesama pemegang gelar dan bukannya seorang legenda yang sudah tidak ada lagi.

Dia adalah seorang juara yang rentan dan dia tahu itu; jika dia tidak akan mempertahankan gelarnya melawan yang terbaik, dia harus dilucuti. Tim Pacquiao mungkin tidak menganggap Mario Barrios sebagai calon anggota Hall of Fame, namun Pacquiao di tahun 2010 bukanlah Pacquiao di tahun 2025.

Sementara meninggalnya George Foreman baru-baru ini mengingatkan kita bahwa keajaiban dalam tinju dapat terjadi, namun peluangnya tidak berpihak padanya, begitu juga dengan Father Time, dan juga dengan bentuk tubuh. Perlu juga ditelusuri pada titik mana WBC menganggap seorang petinju tidak layak mendapatkan kesempatan berdasarkan usia dan ketidakaktifan? Pada titik mana mereka tidak akan mengeluarkan tiket emas?

Pacquiao memiliki mental berbeda dengan petinju lainnya di usianya saat ini. Tak perlu diragukan lagi bahwa ia telah memiliki karier yang tak akan pernah bisa ditiru, dan tak ada lagi yang perlu dibuktikan.

Gelar juara 8 divisi menjadikannya sebagai satu-satunya petinju yang mencetak sejarah besar tersebut.Bila Pacquiao mencetak kemenangan atas Barrios, tidak hanya kejutan besar, tapi sejarah lain Pacman.

Namun, Mario Barrios bukanlah tipe petarung yang suka bertarung satu lawan satu. Dia petarung yang kokoh yang akan membawa pertarungan selama 12 ronde.

Ini adalah kesempatan besar untuk menghasilkan uang bagi Barrios, jadi siapa yang dapat menyalahkannya jika ia mengambil kesempatan ini. Pertanyaannya sekarang adalah, di mana ia akan berakhir? Jika ia mampu mengejutkan banyak orang dan mengalahkan Barrios, lalu apakah ia akan mengejar Jaron Ennis? Kapan itu sudah cukup?

Pacquiao akan terlihat lebih buruk dari banyak petinju lain yang berusia 40-an, karena kekuatannya adalah kecepatan, timing, dan footwork. Lantas, aset apa yang akan hilang dari seorang petinju seiring bertambahnya usia? Barrios akan mengeremnya, dan ini akan mencapai tingkat kesedihan yang sama dengan Larry Holmes vs Muhammad Ali.

Namun inilah tinju. Bisnis dapat mengalahkan logika (atau peringkat tradisional). Ini mengingatkan pada kembalinya Sugar Ray Leonard untuk bertarung melawan Hector Camacho. Pacquiao adalah salah satu petinju terhebat, namun penuaan itu nyata.

Barrios adalah seorang petinju kelas dunia yang berbakat dan sedang berada di masa jayanya. Tidak banyak lagi yang perlu dikatakan. So, menarik ditunggu hasil akhir dari Manny Pacquiao vs Mario Barrios.

Topik Menarik