Pengakuan Jujur Calvin Verdonk Soal Koleksi 9 Kartu Kuning: Itu Tidak Normal!
Calvin Verdonk tampil solid sebagai andalan di lini belakang NEC Nijmegen musim ini. Namun, ada catatan menarik di balik performa apiknya. Ini berkaitan dengan koleksi sembilan kartu kuning di Liga Belanda 2024-2025.
Dengan nada santai, Verdonk mengakui bahwa agresivitas permainannya menjadi penyebab utama jumlah sembilan kartu kuning yang diterimanya tersebut. Pemain berusia 28 tahun yang telah mencatatkan 33 penampilan, satu gol, dan satu assist untuk NEC Nijmegen ini berperan ganda sebagai bek sayap, dituntut untuk sama baiknya dalam bertahan maupun menyerang.
Namun, intensitas permainannya diakui Verdonk seringkali berujung pada pelanggaran yang berbuah kartu kuning. "Itu tidak normal, malah buruk," ujar Verdonk sambil tertawa, seperti dikutip dari Omroep GLD, Jumat (23/5/2025), mengomentari jumlah kartu kuningnya.
"Setiap musim saya mendapat beberapa kartu, tetapi musim ini saya bermain dengan penuh frustrasi. Pelanggaran adalah hasilnya."
Verdonk bahkan mengingat betul salah satu momen frustrasinya di lapangan. "Saya ingat saat melawan Heerenveen, karena semuanya tidak berjalan dengan baik, saya hanya memberi Levi Smans sebuah cone (palang) besar," tambahnya, menggambarkan pelanggaran keras yang dilakukannya.
Tak hanya dalam bertahan, agresivitas Verdonk juga terlihat dalam perannya saat menyerang. Mantan pemain Feyenoord ini menjelaskan bahwa ia seringkali harus mengambil keputusan cepat dalam transisi menyerang dan bertahan, yang terkadang berujung pada pelanggaran serius terhadap lawan.
"Saya sering maju saat pemain sayap mendapat bola. Entah dia langsung mengoper bola ke saya, atau saya mengoper bola kepadanya dan memenangkan duel," ungkap Verdonk.
"Terkadang saya mendapat kartu kuning. Saya bertahan dengan sangat agresif," pungkasnya, menyadari betul gaya bermainnya yang tanpa kompromi di lapangan.
Meskipun koleksi kartu kuningnya cukup banyak, performa solid Calvin Verdonk tetap menjadi aset berharga bagi NEC Nijmegen dan tentu saja bagi Timnas Indonesia. Pengakuannya yang jujur dan dibalut dengan sedikit humor ini justru menambah daya tarik karakternya sebagai pemain yang bermain dengan hati dan intensitas tinggi.