Kesulitan di Laga Perdana Badminton Asia Championships 2025, Jonatan Christie Beberkan Penyebabnya
NINGBO - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie harus susah payah untuk mengalahkan wakil Jepang, Koki Watanabe di babak 32 besar Badminton Asia Championships (BAC) 2025, pada Rabu 9 April 2025. Menurut pemaparan Jonatan, ia merasa tekanan sebagai juara bertahan turut mempengaruhi permainannya.
Ya, Jonatan mengaku tidak mudah menjalani BAC 2025 dengan status juara bertahan. Kondisi tahun lalu ia bermain tanpa beban, namun kini status juara bertahan memberikannya tekanan yang begitu luar biasa.
1. Kesulitan di Laga Perdana
Pada tahun ini Jonatan memang datang dengan status sebagai juara bertahan usai merebut medali emas di BAC 2024. Beban berat tentu ada di pundak Jonatan untuk bisa mempertahankan gelar juara.
Terbukti di laga perdana BAC 2025, Jonatan harus susah payah menaklukkan lawannya, Koki Watanabe asal Jepang dalam pertarungan tiga gim. Jonatan memenangi laga tersebut dengan skor 16-21, 21-12, dan 21-18 usai bertarung selama lebih dari 1 jam.
"Tidak mudah memang datang ke sini, tahun lalu yang tanpa beban dengan tahun ini sebagai juara bertahan. Belajar dari pengalaman yang lalu bagaimana cara menyikapinya dan itu harus terus dicoba," ucap Jonatan dalam keterangan pers PBSI, Kamis (10/4/2025).
Sementara tentang menjalani laga kontra Watanabe, Jonatan menyadari bahwa Watanabe adalah pemain yang ulet. Namun, ia juga menyayangkan performa buruknya di gim pertama yang terkena comeback Watanabe.
"Dari awal saya sudah tahu dia adalah pemain yang ulet tapi saya juga cukup menyayangkan ketika di gim pertama, sudah unggul 14-8 tapi bisa langsung tersalip. Itu membuat perubahan yang signifikan," tambah Jonatan.
"Koki di awal terlihat tidak nyaman, terlihat takut bermainnya. Tapi ketika dia sudah berani keluar, dia jadi jauh lebih nyaman, jauh lebih solid dari bertahannya, dari balik serangnya. Lebih percaya diri," sambungnya.
2. Beruntung Bisa Bangkit
Jonatan Christie Nyaris Pensiun usai Olimpiade Paris 2024, Kini Resmi Tinggalkan Pelatnas PBSI
Untungnya di gim kedua dan ketiga, Jonatan tampil lebih baik lagi. Ia berhasil menguasai jalannya pertandingan, termasuk sempat unggul 9-0 atas Watanabe di gim kedua.
"Setelah itu saya diskusi dengan pelatih, untuk tidak terbawa pola dan irama permainan dia. Coba kontrol lagi, coba ubah lagi iramanya dan coba untuk lebih agresif," tutup Jonatan.