Dua Atlet Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Tiba di Tanah Air
Olahraga | okezone | Rabu, 14 Agustus 2024 - 10:23
KARANGANYAR- Fosil gajah purba yang diperkirakan berusia 700 hingga 125 ribu tahun ditemukan warga Dusun Pucung, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Fosil tersebut pertama kali ditemukan oleh Wijayanto, di antara tebing Bukit Pucung ketika dirinya tengah memeriksa kebun pohon jati miliknya. Saat melihat ke tebing, dirinya melihat sebongkah batu yang warnanya berbeda daripada lapisan tanah di sekitarnya.
Setelah didekati, dirinya pun yakin bongkahan tersebut adalah fosil yang tertutup tanah. Untuk meyakinkan temuannya, Wijayanto memanggil ayahnya, Tukimin (54), yang sudah ahli mengidentifikasi fosil.
"Setelah melihat, bapak pun yakin bongkahan itu fosil. Sorenya kami membersihkan lokasi ini dan pagi tadi baru kami lakukan penggalian," ungkap Wijayanto, di lokasi ditemukannya fosil, Minggu (18/1/2009).
Namun sebelum digali, fosil tersebut diteliti petugas dari Museum Sangiran. Menurut Petugas Laboratorium Konservator Fosil Museum Sangiran, Gunawan, fosil yang ditemukan adalah rahang atas gajah purba.
Menurut Gunawan, biasanya fosil ditemukan di empat lapisan tanah. Lapisan notopura yang merupakan lapisan teratas biasanya memberi fosil dengan usia 40 ribu - 125 ribu. Selanjutnya lapisan kabuh, yang menyimpan fosil 700 ribu - 125 ribu tahun lalu, serta lapisan pucangan menyimpan fosil berusia 700 ribu - 1,8 juta tahun yang lalu.
Paling bawah, fosil dapat ditemukan di lapisan tanah kalbenk atau endapan laut. Di sini, biasanya fosil ditemukan setelah tersimpan selama 1,8 juta - 3 juta tahun yang lalu.
Sebelumnya, di Desa Dayu yang dikukuhkan menjadi Kampung Purba oleh Pemkab Karanganyar juga ditemukan alat rumah tangga manusia purba. Diduga, dikawasan ini, fosil-fosil serta alat bantu kehidupan manusia purba masih banyak terpendam di dalam tanah.
Fosil tersebut pertama kali ditemukan oleh Wijayanto, di antara tebing Bukit Pucung ketika dirinya tengah memeriksa kebun pohon jati miliknya. Saat melihat ke tebing, dirinya melihat sebongkah batu yang warnanya berbeda daripada lapisan tanah di sekitarnya.
Setelah didekati, dirinya pun yakin bongkahan tersebut adalah fosil yang tertutup tanah. Untuk meyakinkan temuannya, Wijayanto memanggil ayahnya, Tukimin (54), yang sudah ahli mengidentifikasi fosil.
"Setelah melihat, bapak pun yakin bongkahan itu fosil. Sorenya kami membersihkan lokasi ini dan pagi tadi baru kami lakukan penggalian," ungkap Wijayanto, di lokasi ditemukannya fosil, Minggu (18/1/2009).
Namun sebelum digali, fosil tersebut diteliti petugas dari Museum Sangiran. Menurut Petugas Laboratorium Konservator Fosil Museum Sangiran, Gunawan, fosil yang ditemukan adalah rahang atas gajah purba.
Menurut Gunawan, biasanya fosil ditemukan di empat lapisan tanah. Lapisan notopura yang merupakan lapisan teratas biasanya memberi fosil dengan usia 40 ribu - 125 ribu. Selanjutnya lapisan kabuh, yang menyimpan fosil 700 ribu - 125 ribu tahun lalu, serta lapisan pucangan menyimpan fosil berusia 700 ribu - 1,8 juta tahun yang lalu.
Paling bawah, fosil dapat ditemukan di lapisan tanah kalbenk atau endapan laut. Di sini, biasanya fosil ditemukan setelah tersimpan selama 1,8 juta - 3 juta tahun yang lalu.
Sebelumnya, di Desa Dayu yang dikukuhkan menjadi Kampung Purba oleh Pemkab Karanganyar juga ditemukan alat rumah tangga manusia purba. Diduga, dikawasan ini, fosil-fosil serta alat bantu kehidupan manusia purba masih banyak terpendam di dalam tanah.