Bakhram Murtazaliev vs Tim Tszyu Duel Pertahankan Sabuk Juara IBF
Federasi Tinju Internasional ( IBF ) memerintahkan pemegang sabuk juara IBF kelas welter super 69,8 kg, Bakhram Murtazaliev, untuk mempertahankan sabuknya melawan Tim Tszyu . Menurut Dan Rafael dari Fight Freaks Unite, Bakhram Murtazaliev dan Tim Tszyu diberi waktu 30 hari untuk mencapai kesepakatan, yang membuat promotor Main Events dan Premier Boxing Champions (PBC) bersiaga.
Perkembangan ini dapat mengakhiri pencarian Tszyu untuk mendapatkan lawan menjelang pertandingan utama yang dijadwalkan pada 22 September di Australia. Tim Tszyu (24-1, 17 KO), 29 tahun, dijadwalkan menjadi laga utama dalam acara PBC yang pertama di Prime Video melawan Erickson Lubin (26-2, 18 KO) dalam sebuah laga eliminasi IBF.
Namun, Lubin mengundurkan diri dari acara yang belum diumumkan karena cedera. Petinju Australia ini sebelumnya memegang gelar juara kelas welter super dan berhasil mempertahankannya dengan kemenangan angka mutlak 12 ronde atas Brian Mendoza. Upaya Tszyu untuk menyatukan divisi ini menandai akhir dari kejayaannya saat ia kalah angka terbelah, split decision, dari pemegang gelar Sebastian Fundora.
Tszyu memulai laga dengan baik, namun ia menderita luka di bagian atas kulit kepalanya saat ia berbenturan dengan sikut Fundora. Wajahnya berlumuran darah hampir sepanjang laga, yang mungkin menjadi faktor penyebab kekalahannya.
Sementara itu, Murtazaliev (22-0, 16 KO) memiliki kesempatan untuk mempertahankan gelarnya melawan Tszyu jika kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan dalam waktu 30 hari. Murtazaliev yang berasal dari Rusia memenangkan sabuk tersebut melalui laga tandang dengan mencatatkan kemenangan pada ronde ke-11 atas Jack Culcay di Falkansee, Jerman.
Sebelum meraih gelar juara dunia perdananya, Murtazaliev mengincar pertarungan melawan mantan pemegang gelar juara dunia kelas berat badan 69,8 kg Jermell Charlo, yang memutuskan untuk mengosongkan sabuknya dan memberikan kesempatan bagi petinju Rusia ini untuk bertarung demi gelar juara IBF yang masih lowong.