Cerita Pelatih Kiper Timnas Indonesia Yoo Jae Hoon Alami Culture Shock Setelah Gabung Persipura Jayapura
FAJAR.CO.ID,JAKARTA Pesepak bola asal Korea yang saat ini menjadi pelatih kiper Timnas Indonesia, Yoo Jae Hoon sempat merasakan Culture Shock.
Melalui salah satu podcat di akun channel YouTube Sport77 Official, ia menceritakan pengalaman waktu pertama kali bergabung dengan Persipura Jayapura.
Pada tahun 2010 silam, Yoo Jae Hoon memutuskan pindah ke Indonesia untuk bergabung dengan tim Persipura Jayapura.
Kiper asal Korea Selatan ini mengaku tidak peduli apakah itu tim kuat atau tidak. Yang terpenting harga yang ia tetap sesuai dengan permintaan.
Selain itu, ia pun meminta foto terkait kondisi Kota dari calon klub barunya itu yakni Persipura. Yoo Jae Hoon yang sebelumnya tinggal di Lamongan mengaku kesulitan mencari makanan Korea.
Melihat foto yang dikirimkan terdapat beberapa restoran makanan cepat saji yang populer, ia pun merasa tertarik dan menerima tawaran tersebut.
Saya tidak mau tahu tim paling kuat atau tidak yang penting harga saya segini saya tidak mau turun lagi. Dia bilang bisa bisa tim ini bisa, kata Yoo Jae Hoon dikutip dari akun TikTok @Sport77 Official, Rabu (4/10/2023).
Terus satu lagi saya bilang minta foto kotanya. Saya tidak kenal Jayapura apa cuma saya agak sulit di Lamongan mau cari makan tidak ada restoran Korea, tuturnya.
Makanya, saya minta kirim foto kondisi Kota ada KFC dan Pizza Hut saya bilang ini Kota besar ini, sambungnya.
Setelah proses tersebut, ia pun menerima pinangan dari Persipura Jayapura. Yoo Jae Hoon memutuskan berangkat menuju timur Indonesia itu.
Ia pun kembali dibuat terkejut dengan waktu tempuh perjalanan yang lumayan cukup lama yakni sekitar kurang lebih 7 jam penerbangan.
Terus saya berangkat ke Jakarta terus malamnya ke Jayapura, 7 jam saya kira ini mau kemana mau ke negara lain. Soalnya dari Incheng mau Jakarta itu ada 7 jam, sebutnya.
Sesampainya disana ia kembali dibuat terkejut dengan budaya orang Jayapura yang gemar memakan buah pinang.
Yoo Jae Hoon sempat terkejut karena warnanya yang merah usai di konsumsi membuat mengira itu darah. Ia bahkan sempat ketakutan.
Selang berapa lama menetap di Kota Jayapura ia pun baru tahu bahwa itu merupakan suatu budaya orang sana untuk mengkonsumsi buah pinang.
Pas sampai di Jayapura jadinya pagi jam 7, sampai disana yang paling bikin kaget itu orang-orang disana makan pinang, ungkapnya.
Pas turun di bandara mereka buang tapi merahkan warnanya kirain darah seram banget saya langsung sembunyi dan nanti baru tahu kalau itu pinang dan saya pernah coba juga, pungkasnya.
Pada tahun 2019 lalu, mantan pemain Persipura ini memutuskan untuk mengambil lisensi menjadi pelatih.
Selanjutnya, ia memutuskan untuk melanjutkan karirnya sebagai salah satu pelatih Timnas Indonesia di bawah pelatih kepala Shin Tae Yong.
(Erfyansyah/fajar)
