Novak Djokovic Didenda Rp120 Juta Karena Menghantamkan Raket Di Final Wimbledon
AKURAT.CO, Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, dihukum membayar denda sebesar 6.117 Poundsterling (sekitar Rp120,1 juta) karena memukulkan raketnya ke tiang net pada pertandingan final Wimbledon 2023, Minggu (16/7). Insiden itu terjadi setelah servis Djokovic dipatahkan oleh lawan yang dihadapinya, Carlos Alcaraz Garfia.
Sebagaimana dikabarkan BBC , wasit Fergus Murphy, langsung memberikan peringatan terhadap Djokovic atas tindakan tersebut usai set ketiga itu. Raket Djokovic mengalami kerusakan setelah dihantamkan ke tiang net.
Menghadapi Carlos Alcaraz di All England Lawn Tennis & Croquet, Novak Djokovic menghadapi situasi yang rumit setelah ia menang relatif mudah di set pertama. Alcaraz merebut set kedua dengan kemenangan tie-break dan sejak itu Djokovic seperti kepayahan untuk mendapatkan mood bermain.
Alcaraz akhirnya memenangi pertandingan dengan skor 1-6, 7(8)-6)6), 6-1, 3-6, dan 6-4. Pertandingan yang cukup menghibur tersebut selesai dalam waktu empat jam 42 menit.
Adapun denda yang dijatuhkan kepada Djokovic akan langsung dikurangi dari jumlah hadiah uang yang diperolehnya sebagai runner-up Wimbledon. Total, petenis ranking dua dunia dengan koleksi 23 gelar grand slam semestinya mendapat 1,175 juta Poundsterling (sekitar Rp23,07 miliar).
Kekalahan atas Alcaraz juga menahan ambisi Djokovic untuk meraih gelar grand slam ke-24 yang merupakan rekor sepanjang masa. Saat ini, satu-satunya petenis yang punya gelar sebanyak itu adalah legenda Australia, Margaret Court.
Djokovic sendiri sebenarnya cukup rileks dengan kekalahan di Wimbledon tahun ini. Namun, ia tak kuasa menahan air mata ketika menjawab pertanyaan soal dukungan keluarganya yang datang ke arena untuk menyaksikan arena pertandingan secara langsung.
Selain itu, final Wimbledon merupakan final grand slam ke-35 bagi Novak Djokovic. Sekaligus merupakan rekor final grand slam terbanyak yang dikoleksi oleh seorang petenis.
Setelah Wimbledon, Djokovic dijadwalkan masih punya tiga turnamen tersisa yang akan diikutinya tahun ini. Dimulai pada 7 Agustus mendatang di Kanada Terbuka, Djokovic akan langsung menempuh Cincinnati Masters tepat di pekan setelahnya.
Dua turnamen tersebut bisa dikatakan sebagai pemanasan sebelum turun ke Australia Terbuka pada 28 Agustus11 September di mana Djokovic kembali berpeluang meraih gelar grand slam ke-24.[]










