Dominasi Max Verstappen Lebih Membosankan ketimbang Michael Schumacher
LONDON Dominasi Max Verstappen begitu terasa pada F1 2023. Pengamat F1, Eddie Jordan, sampai menganggap apa yang dilakukan jagoan tim Red Bull Racing itu lebih membosankan ketimbang di era Michael Schumacher dahulu.
Dua puluh satu dari 30 balapan terakhir di F1 berhasil dimenangi Verstappen. Terbaru, pembalap asal Belanda itu memenangi balapan F1 GP Kanada 2023, Senin (19/6/2023) dini hari WIB, di Sirkuit Gilles Vileneuve, Montreal.
Kemenangan itu membawa Verstappen semakin kokoh di puncak klasemen F1 2023 dengan nilai 195. Dia sudah unggul 69 poin dari pesaing terdekat sekaligus rekan setim, Sergio Perez. Padahal, F1 2023 baru menggelar delapan seri.
Verstappen diyakini akan dengan mudah merebut titel juara dunia F1 ketiganya secara beruntun. Capaian tersebut membuatnya terus dibanding-bandingkan dengan awal dekade 2000 di mana Schumacher dan Scuderia Ferrari begitu dominan.
Legenda balap asal Jerman itu memang mencatatkan lima titel juara dunia beruntun pada kurun 2000-2004. Bahkan, di F1 2002, Schummy telah memastikan raihan titel juara dunia pada Juli tahun tersebut, atau seri ke-11 dari total 17 balapan.
Bagi Jordan, dominasi Schumacher itu belum ada apa-apanya ketimbang yang dilakukan Verstappen. Dia malah mengklaim pencapaian putra dari Jos Verstappen tersebut jauh lebih membosankan.
Max Verstappen akan muncul sebagai pembalap terhebat sepanjang masa. Dia begitu bagus. Saya harus mengatakan, saya tidak menyukai beberapa balapan terakhir, ucap Jordan, sebagaimana dimuat Crash , Jumat (22/6/2023).
Saya benar-benar bosan. Dia begitu bagus. Dia (Verstappen) membuatnya menjadi membosankan, lebih-lebih dari era Schumacher, tandas pria berusia 75 tahun tersebut.
Verstappen memang seakan tanpa lawan pada dua musim terakhir. Di F1 2022, masih ada Charles Leclerc yang bisa memberi perlawanan dalam setengah musim. Namun, pembalap asal Monaco itu kemudian dihadapkan pada sejumlah masalah internal dan kesalahan-kesalahan sendiri.
Di F1 2023, Verstappen bahkan sudah meraih enam kemenangan dari delapan seri yang digelar. Dia selalu naik podium dari delapan seri tersebut. Dibandingkan musim lalu, pembalap berusia 25 tahun itu sempat dua kali gagal finis dan hanya lima kali menang dari delapan seri awal.









