Mengejutkan! Ini Penyebab Timnas Singapura U-23 Absen di Piala AFF U-23 2023

PENYEBAB Timnas Singapura U-23 absen di Piala AFF U-23 2023 terungkap. Alasannya pun mengejutkan, yakni karena Presiden Federasi Sepakbola Singapura (FAS), Bernard Tan, menghukum Timnas Singapura U-23 dengan tak ikut serta dalam turnamen internasional apa pun usai gagal total di SEA Games 2023.

Sebagaimana diketahui, Piala AFF U-23 2023 hanya diikuti oleh 10 tim. Timnas Singapura U-23 pun dipastikan tak ambil bagian, tak seperti ajang-ajang sebelumnya.

Presiden FAS, Bernard Tan, pun mengumumkan bahwa Timnas Singapura U-23 tidak akan mengikuti turnamen internasional sampai peninjauan soal penampilan SEA Games 2023 selesai dan tim sudah cukup kompetitif. Pasalnya, di SEA Games 2023, Timnas Singapura U-23 memang harus menelan pil pahit.

The Young Lions Muda -julukan Timnas Singapura U-23, gagal menembus babak penyisihan grup. Lebih pahitnya lagi, mereka finis sebagai juru kunci di klasemen akhir Grup B.

Singapura gagal menang di 4 laga yang dilakoni di SEA Games 2023. Melawan Thailand, mereka kalah dengan skor 1-3. Lalu, bertemu Vietnam, mereka juga kalah dengan skor 1-3.

Berlanjut ke laga ketiga di Grup B, Timnas Singapura U-23 ditahan imbang Laos 1-1. Paling memilukan di laga pamungkas Grup B, mereka dibantai Malaysia dengan skor 0-7.

Penampilan buruk di SEA Games 2023 pun berujung hukuman bagi Timnas Singapura U-23 dengan tak bisa ambil bagian dalam turnamen internasional. FAS pun melakukan peninjau dengan dipimpin oleh mantan pelatih nasional, Jita Singh.

Jita didampingi oleh Wakil Presiden FAS, Razali Saad, dan Anggota Dewan FAS, Lim Tong Hai dan Harman Ali dalam melakukan peninjauan. Peninjauan kabarnya akan berlangsung selama empat minggu dan hasilnya akan dirilis ke publik pada dua minggu setelahnya.

Padahal, The Young Lions Muda dinanti deretan turnamen penting ke depannya. Selain Piala AFF U-23 2023, ada juga Kualifikasi Piala Asia U-23 yang dijadwalkan berlangsung pada September. Lalu, ada Asian Games 2023 yang digelar di Hangzhou, China, dari September hingga Oktober.

"Saya ingin FAS juga memiliki budaya bertarung. Sikap kami adalah kondisi ini tidak dapat diterima, dan kami akan melakukan segala daya kami untuk memperbaikinya, ujar Bernard, dikutip dari The Monitor, Selasa (30/5/2023).