7 Wirid Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad

7 Wirid Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad

Olahraga | BuddyKu | Sabtu, 4 Maret 2023 - 10:41
share

AKURAT.CO Wirid dan zikir adalah bacaan yang dibacakan setelah salat fardhu. Namun dalam hal ini zikir bacaan yang dibaca untuk mengingat Allah. Selain mengingat Allah, amalan wirid ini berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah dengan cara wirid.

Wirid secara umum dipahami sebagai amalan berupa bacaan-bacaan tertentu, terutama setelah melaksanakan salat. Pengertian tersebut sesuai dengan definisi wirid oleh WJS Poerwadarminta sebagai berikut:

Namun pengertian tersebut masih tidak cukup karena mencakup wirid dalam bentuk aqwal (ucapan) dan belum wirid dalam bentuk afal (perbuatan) atau afkar (pikiran atau perenungan).

7 Wirid Menurut Sayyid Abdullah Al-Haddad

Dalam Pengelompokan jenis-jenis wirid ini didasarkan pada contoh-contoh perbuatan yang disebutkan oleh Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitabnya yaitu Risalatul Muawanah yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Wirid salat sunah. Sayyid Abdullah Al-Haddad menyebutkan salat-salat sunah yang dapat dijadikan wirid sehari-harinya adalah salat sunah rawatib atau (salat sunah sebelum dan sesudah salat wajib 5 waktu), witir, dhuha, dan tahajud.

2. Wirid membaca Al-Quran. Sayyid abdullah Al-Haddad menyatakan bahwa kita harus membaca Al-Quran minimal 1 juz dalam 1 hari ( One day, one juz ) per hari dan malam sehingga kita dapat menyelesaikan 30 juz dalam sebulan atau membaca surat-surat tertentu pada waktu tertentu seperti surat As-Sajadah, surat Al-Mulk, surat Al-Waqi\'ah, surat Al-Kahfi, surat Al-Baqarah ayat 285-286, surat Al-Ikhlas , Al-Falaq dan An-Nas dll.

3. Wirid berupa mempelajari ilmu yang bermanfaat. Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan bahwa dengan ilmu yang bermanfaat ini adalah ilmu yang menambah pengetahuan kita tentang Allah, hal-hal yang diperintah-Nya, hal-hal yang Allah larang, dan ilmu yang dapat memotivasi kita untuk mendorong dalam kebahagiannya nanti.

Dalam hal ini yang dimaksud ilmu yang bermanfaat adalah ilmu aqidah, ilmu syariah dan ilmu akhlak. Ilmu-ilmu ini harus dipelajari setiap harinya sebagai wirid.

4. Wirid berupa membaca kitab-kitab tafsir, hadits dan tasawuf. Sayyid Abdullah Al-Haddad memotivasi kita untuk mempelajari dalam hal membaca kitab-kitab tafsir, hadis, dan tasawuf.

Merujuk pada kitab tasawuf, beliau mengingatkan agar tidak membaca kitab-kitab atau risalah ditulis oleh tokoh sufi tertentu seperti Syekh Muhammad bin Arab atau bisa dikenal dengan nama lain adalah Ibnu Arab karena yang isinya samar dan tidak diketahui sifat ilmunya. (Seperti konsep wahdatul wujud: pen.) Karena takut memberikan kesan yang tidak benar kepada pembacanya

5. Wirid zikir. Sayyid Abdullah Al-Haddad memberikan contoh wirid berupa zikir. Untuk hal ini, zikir dikaitkan dengan waktu angka tertentu, yang dilakukan dengan hati dan lisan secara bersama-sama misalnya taqdis (penyucian allah dengan ucapan subhanal malikil quddus ) dan tauhid (keesaan Allah) juga tahlil dengan ucapan ( La ilaha illallah ).

Wirid ini rutin dilakukan dengan duduk dalam keadaan suci dan bersih dari hadas besar dan kecil, di tempat sunyi menghadap kiblat, seluruh anggota badan hening, kepala tertunduk dan mengingat Allah dengan hati yang khusyuk.

6. Wirid dzikir, doa dan shalawat setelah shalat. Sayyid Abdullah Al-Haddad memberitahu kita untuk membaca dzikir dan doa setelah salat. Karena zikir dan doa sesudah salat itu hal yang paling dianjurkan oleh Nabi SAW adalah sebagai berikut:

Artinya: Ya Allah, bantulah aku dalam berzikir dan bersyukur kepada-Mu serta membaikkan ibadah kepada-Mu.

Kemudian ucapkan subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali dan Allahu Akbar 33 kali. Lalu kemudian ditutup dengan bacaan:

Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.

Selain itu, bahkan setelah berdoa pun juga baik untuk wirid kepada Nabi Muhammad SAW.

7. Wirid berupa tafakur. Sayyid Abdullah Al-Haddad juga memberitahu kita untuk mengenal wirid dalam bentuk tafakur (merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah) selama 1 jam atau lebih pada siang dan malam hari. namun, waktu terbaiknya yaitu tengah malam.

Selanjutnya Sayyid Abdullah Al-Haddad menguraikan macam-macam tafakur, yaitu:

Namun Sayyid Abdullah Al-Haddad memperingatkan umat Islam agar tidak bertafakur tentang sifat Allah karena dapat jatuh ke dalam jurang keraguan dan ilusi. []

Topik Menarik