Keutamaan Rajab, Bulan saat Segala Perbuatan akan Dibalas Berlipat Ganda

Keutamaan Rajab, Bulan saat Segala Perbuatan akan Dibalas Berlipat Ganda

Olahraga | BuddyKu | Selasa, 24 Januari 2023 - 13:56
share

JAKARTA, celebrities.id - Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender hijriah atau bulan Islam. Selain itu, Rajab merupakan salah satu bulan yang juga dimuliakan alias asyhur al-hurum.

Untuk itu, banyak keutamaan di dalamnya, dan juga terdapat amalan-amalan yang disunnah seperti puasa hingga lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut celebrities.id rangkum mengenai keutamaan Rajab bagi umat Islam dari berbagai sumber, Selasa (24/1/2023).

Keutamaan Bulan Rajab dalam Islam

Mengenai keutamaan dalam Bulan Rajab yang dimaksud sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:

Inna \'iddatasy-syuhri \'indallhin \'asyara syahran f kitbillhi yauma khalaqas-samwti wal-ara min-h arba\'atun urum, likad-dnul-qayyimu fa l talim fhinna anfusakum wa qtilul-musyrikna kffatang kam yuqtilnakum kffah, wa\'lam annallha ma\'al-muttaqn

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (At-taubah: 36).

Rajab Adalah Bulan Persiapan Menuju Ramadan

Kemudian bulan Rajab merupakan bulan dimulainya persiapan jasmani, rohani dan ekonomi menuju ibadah di bulan Ramadan, sehingga Rasulullah SAW berdoa :

Allahumma barik lana fi rajaba wasyabana waballighna Ramadhana

Artinya : "Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan."

Lebih lanjut, menurut dan maksud asyhur al-Hurum dalam ayat tersebut, yaitu bulan-bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Menurut Imam Fakhruddin al-Razi.

Ada alasan tersendiri mengapa dinamakan al-hurum, karena jika ada yang berbuat maksiat pada bulan-bulan tersebut akan dibalas dengan lebih berat. Begitu juga orang berbuat ketaatan akan mendapat pahala lebih banyak. Pernyataan tersebut tertulis dalam Al-Razi, Mafatih al-Ghaib, juz 16, halaman 53.

Dihimpun dari berbagai sumber, menurut Sayyid Abu Bakar Syattha dalam Ianah at-Thalibin, Rajab sendiri diambil dari kata at-tarjib yang berarti memuliakan, karena masyarakat Arab dulu lebih memuliakannya dibanding bulan lainnya.

Bulan saat Pahala Mengucur Deras

Rajab disebut juga Al-Ashabb yang berarti mengucur, karena kebaikan pada bulan ini mengucur deras. Dinamakan pula Al-Ashamm yang berarti tuli, karena pada bulan tersebut tidak terdengar gemrincing senjata untuk berkelahi.

Selain itu dinamakan Rajam yang berarti melempari, karena pada bulan ini para musuh dan setan dilempari sehingga tidak bisa lagi mengganggu para wali Allah dan orang-orang saleh.

Sementara itu menurut Imam al-Ghazali mengatakan, kesunnahan berpuasa lebih ditekankan pada hari-hari yang memiliki kemuliaan. Di bulan ini merupakan momen Anda memperoleh kemuliaan tersebut.

Memperoleh kemuliaan tersebut adakalanya dalam setiap tahun, setiap bulan, ataupun setiap minggu. Dalam kategori tahunan terdapat pada bulan Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Syaban. Seperti dijelaskan Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin, juz 3, halaman 431.

Topik Menarik