Liga 2 Dihentikan, Andritany Ardhiyasa: Akan Sangat Terjadi Pengaturan Skor di Liga 1
JAKARTA - Presiden Asosiasi Pesebakbola Profesional Indonesia (APPI), Andritany Ardhiyasa menyayangkan kompetisi Liga 2 2022-2023 dihentikan. Andritany menilai bakal banyak hal negatif karena tidak adanya sistem degradasi dan promosi di Liga 1.
Hal itu diungkapkan Andritany seusai rapat dengar pendapat atau audiensi dari perwakilan klub Liga 2 musim ini di Kantor Kemenpora RI, Jakarta, Senin (16/1/2023). Pada rapat itu, dihadiri oleh perwakilan dari 14 klub Liga 2 dan Asosiasi Pesebakbola Profesional Indonesia (APPI).
Andritany yang mewakili APPI, sangat menyayangkan Liga 2 maupun Liga 3 tak bisa dilanjutkan. Sebab, dihentikannya dua kompetisi itu berdampak pada pada para pemain yang bakal kehilangan pekerjaan dan kontrak dengan klubnya masing-masing.
"Setiap pemain yang berada di Liga 1, 2, 3 tentunya selalu ingin selalu yang terbaik. Mereka (pemain klub Liga 2 dan Liga 3) kehilangan jam terbang mereka, pastinya ini kan pekerjaan yang mereka cintai, pekerjaan yang mereka idamkan sejak kecil. Selain itu juga mereka kehilangan kontrak, haknya mereka, dan kehilangan uang," ungkap Andritany saat ditemui MNC Portal Indonesia dan awak media lain di Jakarta, Senin (16/1/2023).
"Tentunya untuk peserta klub Liga 2, mereka ingin juara agar bisa promosi ke Liga 1. Kita itu dibayar untuk bermain dan berjuang mendapatkan kemenangan, dan berjuang untuk keluar dari zona degradasi. Saya rasa bukan hanya saya aja yang menyayangkan kompetisi Liga 2 dihentikan. Tapi saya rasa semua orang, semua pecinta sepak bola Indonesia," tambahnya.
Meski begitu, lanjut Andritany, APPI telah melakukan langkah-langkah sebagai bentuk dukungan terhadap klub maupun pemain yang berlaga di Liga 2. Mereka telah menemukan PT LIB untuk meminta penjelasan, Menpora Zainudin Amali, dan selanjutnya akan menemui PSSI.
"Sejauh ini kemarin kita ketemu sama PT LIB, dan kita ingin tahu keterangan dari LIB itu apa. Kita sudah mendapatkan penjelasan. Selanjutnya setelah ketemu Menpora (hari ini), kita akan ketemu PSSI," tegas Andritany.
Selain itu, Andritany turut menyoroti dampak lain akibat penghentian Liga 2 terhadap peserta Liga 1. Pasalnya, dengan tidak adanya sistem degradasi dan promosi di Liga 1, dia menilai kemungkinan besar akan terjadi pengaturan skor alias match fixing oleh oknum peserta Liga 1 nantinya.
"Ketika tidak ada degradasi itu banyak hal-hal yang negatif yang bisa terjadi. Maka dari itu banyak orang menyayangkan tidak adanya sistem Degradasi dan promosi," cetus Andritany.
"Tentunya, akan sangat terjadi hal-hal seperti itu (match fixing). Misalnya ada tim yang punya peluang juara terus ketemu tim papan bawah, nah itu kemungkinan besar bisa terjadi pengaturan skor," tandasnya.