Kisah Carolina Marin, Srikandi Bulutangkis yang Belajar Badminton di Indonesia
KISAH Carolina Marin , srikandi bulutangkis yang belajar badminton di Indonesia akan diulas dalam artikel Okezone . Atlet bulu tangkis dari sektor tunggal putri asal Spanyol ini memiliki nama lengkap Carolina Maria Marin Martin.
Lahir pada 15 Juni 1993, Marin telah menorehkan berbagai prestasi di ajang bulu tangkis. Sepanjang kariernya, pemain bulutangkis yang tengah bertengger di peringkat ke-9 dunia ini sebelumnya pernah berada pada peringkat pertama dunia selama 66 minggu.
Sebagai informasi, Marin adalah pemain bulutangkis tunggal putri pertama yang berhasil memperoleh juara dunia sebanyak 3 kali, yaitu pada 2014. 2015 dan 2018. Menariknya, Marin bukanlah penggiat bulu tangkis sejak kecil.
Pada awalnya, Carolina Marin adalah seorang penari flamengo. Marin beralih ke bulutangkis setelah diperkenalkan oleh teman-temannya.
Sejak saat itu, Marin fokus menekuni bulutangkis dengan berlatih di klub IES La Orden di Hueva. Ia kemudian memulai debut bulutangkis profesionalnya pada turnamen Brussels International U-15 pada 2005.
Pada 2009, Marin memperoleh medali perak untuk kejuaraan junior eropa dan yang pertama kalinya pula untuk Spanyol. Setelah dua tahun berselang, Marin berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Beatriz Corrales. Setelahnya, Marin banyak memperoleh prestasi seperti pada kejuaraan dunia BWF, All England, hingga Olimpiade.
Siapa yang menyangka di balik prestasinya yang gemilang, mantan peringkat satu dunia sektor tunggal putri itu pernah berlatih di Indonesia. Mengingat bulutangkis tidak begitu populer di Spanyol, wajar saja untuk Marin memilih berlatih di Indonesia yang menjadi salah satu kiblat bulu tangkis dunia.
Marin berlatih di Indonesia pada 2013, tepatnya di Pelatnas Cipayung. Marin mengikuti program latihan bersama dengan para pemain Indonesia seperti Linda Wenifanetri, Gregoria Mariska, Hana Ramadhani dan pemain bulutangkis tunggal putri Indonesia yang lainnya.
Selain itu, Marin juga berlatih di Indonesia sebelum ia mengikuti turnamen Australia Open dan Indonesia Open 2015. Berkat semua kerja keras dan prestasinya, nama Carolina Marin saat ini telah diabadikan menjadi nama sebuah nama gelanggang olahraga di kota Huelva, Spanyol.
Nama gelanggang yang sebelumnya disebut Palacio de Deportes de Huelva kini berubah menjadi Palacio de Deportes Carolina Marin. Dalam bahasa Spanyol, nama itu itu berarti Istana Olahraga Carolina Marin.
Demikian kisah Carolina Marin, seorang srikandi bulutangkis yang pernah berlatih badminton di Indonesia dan menjadi juara dunia 3 kali.