Mengenal Apa itu Free Transfer, Istilah Paling Sering Muncul di Dunia Sepak Bola

Mengenal Apa itu Free Transfer, Istilah Paling Sering Muncul di Dunia Sepak Bola

Olahraga | BuddyKu | Selasa, 10 Januari 2023 - 12:20
share

Bayern Munchen secara resmi membawa Daley Blind bebas transfer setelah kontraknya dengan Ajax berakhir, pemain bek asal Belanda ini sepakat untuk menandatangani kontrak yang terbilang singkat hanya sampai Juni 2023 saja, upaya membawa Blind karena ia memiliki status free transfer dan juga dianggap bisa membawa Munchen memenuhi target jarak dekat mereka. Tapi menariknya apa itu free transfer, istilah yang terbilang cukup sering didengar di dunia sepak bola.

Mengenal Apa itu Free Transfer

Apa itu free transfer, istilah ini digunakan dalam sepak bola untuk menggambarkan pemain yang bebas menandatangani kontrak dengan klub apapun tanpa harus membayar biaya transfer ke klub tersebut. Ini berbeda dengan transfer biasa, di mana klub yang ingin membeli pemain harus membayar biaya transfer ke klub yang menjual pemain tersebut.

Free transfer sering terjadi ketika kontrak pemain dengan klubnya habis masa berlakunya, atau jika pemain tersebut dipecat oleh klubnya. Pemain yang menjadi free transfer juga dapat menolak tawaran kontrak dari klub yang ingin membelinya, dan memilih untuk bergabung dengan klub lain yang lebih menarik baginya.

Banyak pemain yang lebih memilih untuk menjadi free transfer karena mereka dapat memilih klub yang paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Ini juga dapat menjadi pilihan yang menguntungkan bagi pemain yang sudah berumur, karena mereka dapat memperoleh kontrak jangka panjang dan lebih baik daripada harus terus-menerus pindah ke klub yang berbeda.

Berawal dari Hukum Bosman

Hukum Bosman adalah sebuah keputusan yang dibuat oleh Mahkamah Uni Eropa pada tahun 1995 yang merupakan hasil dari gugatan Jean-Marc Bosman, seorang pemain sepak bola Belgia yang saat itu memainkan posisi bek di klub RFC Liege. Hukum Bosman memperkuat hak-hak pemain sepak bola yang sedang menjalani kontrak dengan klubnya, terutama dalam hal kebebasan bergabung dengan klub lain setelah masa kontraknya habis.

Salah satu yang paling terkenal dari Hukum Bosman adalah penghapusan batasan jumlah pemain asing yang boleh dimainkan oleh suatu klub dalam pertandingan domestik. Sebelum Hukum Bosman, setiap klub hanya diperbolehkan untuk memainkan maksimal tiga pemain asing dalam satu pertandingan. Keputusan ini sangat merugikan pemain-pemain asing yang ingin bergabung dengan klub di negara lain, karena klub tersebut mungkin sudah memiliki tiga pemain asing yang sedang bermain.

Hukum Bosman juga memperkuat hak pemain untuk menolak tawaran kontrak dari klub yang tidak sesuai dengan keinginannya, dan memilih untuk bergabung dengan klub lain tanpa harus membayar biaya transfer. Ini memungkinkan pemain untuk lebih bebas memilih klub yang paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Meskipun demikian, ada juga beberapa risiko yang harus dipertimbangkan oleh pemain yang memutuskan untuk menjadi free transfer. Salah satunya adalah kemungkinan tidak mendapatkan tawaran kontrak dari klub manapun, yang berarti pemain tersebut harus mencari klub baru atau bahkan berhenti bermain sepak bola sama sekali.

Tidak semua pemain yang menjadi free transfer akan langsung diterima oleh klub yang mereka inginkan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan klub untuk menandatangani pemain, seperti kondisi fisik pemain, prestasi di masa lalu, dan kemampuan bersaing di liga yang diinginkan.

Free transfer juga dapat menjadi cara bagi klub untuk menghemat biaya transfer yang cukup besar. Klub dapat mengajukan tawaran kontrak kepada pemain yang sudah tidak memiliki kontrak dengan klub lain, dan menghemat biaya transfer yang harus dibayarkan kepada klub yang menjual pemain tersebut.

Topik Menarik