Shakeout Run - Run for GiloGilo, Cara Semarang Runners Menjamu Pelari Luar Kota
SKOR.id - Jelang Semarang 10K, komunitas lari Semarang Runners menggelar event Shakeout Run - Run for GiloGilo. Event ini dilaksanakan Sabtu, 17 Desember 2022 di Soesmans Kantoor, Kawasan kota lama Semarang.
Event Shakeout Run - Run for GiloGilo ini diikuti oleh 47 komunitas lari. Tidak hanya komunitas di sekitar Semarang, acara ini diikuti oleh komunitas lari dari Jakarta, di antaranya Adidas Runners Jakarta, Tebetian dan masih banyak lagi.
Saat diwawancari oleh Skor.id , Koordinator Semarang Runners, Victorio Kharismayana, mengatakan event ini dibuat satu hari jelang acara Semarang 10K.
Victorio menyebut, event ini didesain sebagaii "pra-acara" Semarang 10K, dengan tujuan menyambut pelari yang berasal dari luar kota.
Kita dari Semarang Runners menyambut teman teman pelari dari luar kota yang datang ke Semarang. Kita kenalkan Gilogilo khasnya kota Semarang.
Gilogilo adalah jajanan yang benar benar murah, ujarnya.
Komentar Mauricio Souza usai Persija Menang di HUT ke-97, The Jakmania Bikin GBK Bergejolak
Gilo-gilo bukan nama makanan, melainkan cara berjualan jajanan khas Semarang yang sudah ada sejak lama. Sajian mirip angkringan itu banyak diminati karena harganya yang merakyat. Pedagang biasanya menjual gorengan dan buah-buahan dalam satu gerobak.
Ini juga bisa jadi refreshment, jadi teman teman habis lari bisa langsung menyantap buah-buahan segar, tambah salah satu pelari Semarang Runners, Aditya Artha.
Dipilihnya kota lama sebagai event acara ini menurut komunitas ini sebagai cara mengenalkan Semarang sebagai tujuan wisata. Semarang Runners ingin memperkenalkan Semarang yang ramah dengan wisatawan.
Selain sebagai pusat bisnis di Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang juga punya banyak tempat wisata dari alam maupun dari bangunan bersejarah.
Acara Shakeout Run - Run for GiloGilo mengambil jarak tempuh lari sejauh kurang lebih 3,5 Kilometer.
Menurut Semarang Runners, pemerintah kota Semarang sangat mendukung kegiatan berlari di kota atlas ini. Salah satunya pada sebelum pandemi, Pemkot Semarang memperbolehkan lintasan lari Tri Lomba Juang dibuka sampai malam hari.
Setelah Satu Dekade, Komunitas JukuEja Runners Makassar Tetap Berlari










